Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Erni Puspanantasari Putri dosen Fakultas Teknik (FT) UNTAG Surabaya, PhD yang saat ini sedang menyelesaikan di Industrial Engineering, Khon Kaen University (KKU) Thailand mengikuti Festival Songkran di Provinsi Surin tahun 2016. Selama festival Erni mempelajari perpaduan budaya kamboja dan Laos, serta mempelajari pengembangan klaster industry kreatif di Khao Silver Handicrafts Village
Festival Songkran merupakan perayaan Tahun Baru Tradisional Thailand yang diperingati setiap tanggal 13-15 April. Masyarakat Thailand berpartisipasi dalam tradisi ini dengan memercikkan air satu sama lain. Parade tradisional dengan mobil yang dihiasi ornament tradisional serta berbagai macam atraksi.
“Ini merupakan perayaan terbesar di Thailand. Momen ini juga menjadi ajang silahturahmi masyarakat Thailand untuk pulang ke kampung halamannya,” kata Erni kepada warta17agustus.com, Selasa (3/5/2016).
Provinsi Surin merupakan salah satu kawasan Isan di Thailand yang berbatasan dengan Negara Kamboja (Oddar Meanchey Kamboja). Pengaruh Khmer (kekaisaran di Kamboja) di Surin tidak hanya pada masa lalu, tetapi juga saat ini. Lebih dari sepertiga dari penduduk provinsi ini etnis Khmer dan bahasa Khmer tetap menjadi bahasa utama di banyak desa. Pengaruh budaya Laos pun turut mewarnainya. Pengaruh budaya Laos berasal dari masyarakat etnis Lao yang mendiami wilayah tersebut.
“Selama Festival Songkran, saya tinggal di keluarga Thailand di Surin. Banyak hal yang bisa saya pelajari tentang budaya yang berkembang di Surin, yaitu perpaduan antara budaya kamboja dan Laos,” tambahnya.
Erni menjelaskan, “Thai-Isan” merupakan sebutan yang melekat pada budaya Surin. Budaya ini merupakan identitas yang membedakan masyarakat Surin dari masyarakat Lao di Laos. Namun demikian, budaya mereka berbeda dengan “Central-Thailand”. “Busana Lao, Musik Tradisional Lao, dan makanan Lao juga turut mewarnai semaraknya Surin Culture,” tutup Erni.
Selain itu, selama festival Erni juga mempelajari pengembangan klaster industry kreatif di Khao Silver Handicrafts Village (pusat pembuatan perhiasan dari perak) dan Ban Tha Sawang Weaving (pusat pembuatan silk dari emas).