Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Penyuluhan terkait pencegahan pernikahan dini bertajuk “Psikoedukasi Kesiapan Menikah” digelar mahasiswa KKN Untag Surabaya di Madrasah Aliyah Anjasmoro, Wonosalam Kabupaten Jombang, Sabtu (11/01/20). Kegiatan bertujuan memberi kesadaran masyarakat akan dampak pernikahan dini.
Pernikahan merupakan hal yang umum dan dapat dilakukan siapa saja. Wajarnya pernikahan dilakukan oleh orang yang cukup umur atau telah menginjak masa dewasa. Namun di Desa Jarak, kecamatan Wonosalam, kabupaten Jombang pernikahan dini masih bayak terjadi. Hal itu lah yang melatar belakangi mahasiswa Untag memaparkan materi seputar pernikahan dini.
Pemateri penyuluhan, Nur Azizah Poku menjelaskan bahwa pernikahan di bawah umur yaitu pernikahan pada usia di bawah delapan belas tahun tahun atau belum mencapai masa dewasa. ‘’Usia remaja itu sekitar dua belas hingga tujuh belas tahun, sehingga anak yang berusia dibawah delapan belas tahun belum bisa dikatakan masa dewasa,’’ papar Azizah.
Pernikahan dini dinilai memiliki kemungkinan besar menjadi memicu kasus-kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan berujung pada perceraian, karena kesiapan mental yang belum matang. Jika dilihat dari sisi kesehatan perempuan, pernikahan dini juga akan membawa dampak tidak baik karena organ reproduksi yang belum siap.
Selain itu Azizah juga menuturkan bahwa pendidikan dapat menjadi salah satu prioritas utama demi mencegah pernikahan dini. ‘’pendidikan harus menjadi prioritas utama. Karena jika pernikahan dini yang menjadi prioritas, dikhawatirkan akan muncul beberapa masalah akibat ketidaksiapan kematangan emosi, reproduksi bahkan masalah ekonomi,’’ imbuh mahasiswa asal Sulawesi tersebut.
Kegiatan berlangsung kondusif dan siswa-siswi terlihat antusias mengikuti jalannya pelaksanaan psikoedukasi. Istikha Rodliyah, salah satu pengajar Madrasah Aliyah Anjasmoro mengatakan bahwa siswa-siswi mendapat banyak manfaat dari penyuluhan yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Untag Surabaya tersebut.
‘’Saya bersyukur karena anak-anak dapat menambah illmu terkait dampak pernikahan dini. Dengan adanya psikoedukasi ini, kami berharap dapat merubah mindset anak-anak pasca lulus dari Madrasah Aliyah nantinya. Termakasih, semoga KKN UNTAG tidak pernah bosan untuk selalu berbagi pengalaman dan ilmu kepada kami,’’ tutup Istikha.
Reporter