Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bencana alam menimbulkan kerugian baik secara material maupun psikologis mulai dari kehilangan tempat tinggal, sumber mata pencaharian, anggota keluarga, bencana alam juga dapat menimbulkan trauma bagi korban-korbannya, khususnya warga sekitar yang bertempat tinggal di wilayah pesisir.
Dengan adanya kesadaran dan kepekaan terhadap besarnya potensi terjadinya bencana alam di tempat tinggalnya Bandar Lampung, Chelvin Afinda Sugara mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Untag Surabaya berupaya mengurangi dampak buruk yang dihasilkan bencana alam terutama bencana tsunami.
Chelvin memecahkan solusi dengan mengingkatkan perencanaan pengembangan Kota Bandar Lampung sebagai Kawasan wisata tepi pantai melalui tugas akhirnya yang berjudul ‘Perancangan Kawasan Wisata Bahari Pantai Puri Gading yang Antisipatif Terhadap Potensi Bencana Tsunami di Bandar Lampung’
Waterfront City merupakan kawasan yang terletak di pesisir pantai dengan berbagai fasilitas di dalamnya. Perancangan didasari pada isu Kawasan yang berpotensi bencana, sehingga pendekatan Arsitektur Tanggap Bencana diterapkan. Penggunaan bahan bangunan yang kuat dan tahan terhadap gempa, cuaca ekstrim, dan ancaman tsunami.
“Implementasi Arsitektur Tanggap Bencana di terapkan pada Kawasan seperti ini, seperti break water sebagai pemecah ombak, tanggul ganda untuk menahan kenaikan debit air laut, bangunan tinggi shelter tsunami sebagai jalur evakuasi yang mudah diakses dan aman bagi penduduk,” jelasnya (15/8)
Wilayah pesisir Lampung Selatan, memiliki masalah yang meluas dan kronis seperti Tsunami akibat pasang surut dan kenaikan muka air laut. Konsep ‘Hidup Berdampingan dengan Alam’ diterapkan melalui penggunaan analogi bentuk dan fungsi pada rancangan ini yang bertujuan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan, meminimalkan penggunaan sumber daya alam, serta menciptakan ruang yang sehat dan nyaman bagi pengguna.
“Tujuan sasaran dari perencanaan ini adalah mampu menata Kembali Kawasan tepi pantai agar tanggap terhadap bencana alam, menyambut dan mendorong penyediaan ruang publik dan ruang terbuka hijau di Kawasan wisata tepi pantai sehingga berpotensi untuk mengembangkan Kawasan Pantai Puri Gading menjadi Kawasan memiliki daya tarik wisata dan mampu meningkatkan potensi ekonomi, budaya, dan sosial,” ujarnya
Mahasiswa yang pernah aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerohanian Islam Untag Surabaya ini berpesan kepada mahasiswa Prodi Arsitektur yang sedang mempersiapkan penyusunan skripsi agar lebih peka terhadap dampak desain pada lingkungan sekitarnya.
“Kebanyakan mahasiswa menyusun skripsi arsitektur hanya berdasarkan topik yang disukai dan menarik. Tapi masih banyak yang masih belum memperhatikan apa saja dampak buruk terhadap lingkungan disekitarnya. Menurut saya, sebagai calon arsitek muda seharusnya bisa memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara menjaga dan meminimalkan kerusakan lingkungan,” tukasnya
Dengan adanya konsep matang ini, berhasil mengantarkan Chelvin dinobatkan menjadi mahasiswa dangan karya terbaik periode genap 2022/2023. Chelvin berharap dapat memberikan solusi nyata untuk masyarakat dalam mengantisipasi bencana alam.
“Kami berharap inovasi desain yang dihasilkan dapat memberikan solusi nyata dalam menghadapi potensi bencana di Lampung. Kami juga berupaya menciptakan bangunan dengan memperhatikan karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat, sehingga dapat mampu memberikan perlindungan dan keamanan optimal saat bencana melanda,” tutup Chelvin
Reporter