Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
UNTAG Surabaya bekerjasama Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) & Bank Indonesia menyelenggarakan seminar “Perempuan sebagai Penggerak Ekonomi Strategi Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia” (26/4/2017) di gedung Graha Wiyata lantai 9, kampus UNTAG Surabaya.
Prof. drg. Ida Aju Brahmasari, Dipl.DHE., MPA rektor UNTAG Surabaya sekaligus ketua ISWI dalam sambutannya mengatakan ISWI Surabaya adalah perkumpulan sarjana wanita dari berbagai profesi dan bidang akademik yang concern terhadap persoalan keperempuan, ke-Indonesia-an dan isu kekinian. ISWI sebagai organisasi non profit, menekankan gerakannya pada penguatan kapasitas anggota, pengabdian kepada masyarakat dan peningkatan kualitas SDM.
Dr. Aviliani,SE., MSi selaku pemateri mengatakan wanita harus bisa sosial, harus banyak prakteknya, kita juga harus saling membantu mendidik anak-anak dimana mereka nantinya harus bisa menjadi generasi yang cerdas dan tangguh. Ada beberapa keterkaitan demografi dengan perekonomian bangsa, besarnya populasi penduduk di Indonesia seharusnya bisa menguatkan perekonomian bangsa, akan tetapi kita masih lemah dalam berkolaborasi, lemahnya kerjasama antar pelaku usaha kecil menengah dengan pelaku usaha lainnya sehingga mereka belum bisa berkembang, selain itu pelaku usaha juga harus berfikir profesional, harus bisa mempunyai pembukuan tersendiri untuk usahanya.
Dr. Dewi Motik Pramono, MSi tokoh perempuan pengusaha juga menjelaskan sebagai seorang wanita kita harus tangguh, kita harus bisa menjadi wanita mandiri, tidak banyak menuntut, bermalas-malasan dan tidak mengeluh. Sekarang membuka usaha apapun sangat mudah dan bisa dilakukan dimanapun hanya tinggal kita membuka laptop dengan koneksi internet kita bisa menjelajahi dunia, bisa menjual dan memasarkan dengan cepat dan efisien. Kita harus bisa menjadi wanita yang mandiri secara finansial, salah satunya kita bisa membuka usaha apapun itu asalkan halal dan tidak merugikan orang lain dan teruslah belajar dan belajar.
Indah Kurnia anggota DPR-RI mengatakan untuk menjadi kuat dibutuhkan peran serta perempuan, perempuan adalah tiang negara yang mampu mengubah dunia dengan kesempatan dan kreatif. Jika semua perempuan cerdas dan tangguh, mereka nantinya akan menghasilkan generasi-generasi yang hebat, generasi yang bisa mengubah bersaing. Kita harus saling melengkapi, jika berbisnis kita harus bisa mengelola emosi. Ada 3 pilar keberasilan pembangunan antaralain: indeks pembangunan manusia meningkat, termasuk indeks pembangunan gender, tingkat kemiskinan rendah dan kesenjangan sosial mengecil.