Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dalam suasana penuh hikmah, momen spesial ini tidak hanya menjadi ajang peringatan, tetapi juga kesempatan bagi siswa untuk mendalami nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Nabi Muhammad. Sekolah Menengah Atas 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya merayakan Maulid Nabi di Gedung Graha Wiyata Lt. 9 Untag Surabaya, Rabu 18 September 2024.
Acara dihadiri oleh Bendahara Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya - Dr. Ontot Murwato, M.M, Ak., CMA., CA., CPA, Ketua Komite Sekolah - Drs. Bambang M.M, Kepala Sekolah SMATAG Surabaya - Drs. M. Ecep. M.M, para guru SMATAG Surabaya, serta pembicara Ustadz Ahmad Bagus Maulana S.So.i.
Acara dibuka dengan penampilan qasidah Al-Banjari dari SMATAG Surabaya, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an.
Dalam sambutannya, Dr. Ontot Murwato mengingatkan para siswa untuk meneladani sifat-sifat luar biasa Nabi Muhammad.
“Terutama kepada anak-anakku siswa-siswi SMATAG Surabaya, teladanilah Nabi Muhammad, Nabi besar kita, karena beliaulah satu-satunya di alam semesta ini yang luar biasa kejujurannya, luar biasa kesederhanaannya, luar biasa toleransinya dan semuanya yang hebat-hebat itu,” ucap Bendahara YPTA Surabaya, (18/9)
Dirinya juga menyampaikan rasa syukur atas renovasi Gedung Graha Wiyata Lt.9 Untag Surabaya yang kini dapat digunakan untuk acara tersebut.
“Syukur Alhamdulillah, kita bisa menempati gedung ini yang baru saja selesai direnovasi. Seperti adik-adik, bapak, ibu semua yang kita saksikan, ini adalah fasilitas kita, tidak hanya fasilitas Untag Surabaya tetapi juga termasuk milik keluarga besar SMATAG Surabaya,” imbuhnya
Pembicara Ustadz Ahmad Bagus Maulana S.So.i. dalam mauidhoh hasanahnya, menyampaikan pesan penting kepada siswa-siswi SMATAG Surabaya untuk selalu membaca istighfar dan bershalawat ketika menghadapi masalah.
“Kalian rasakan kalau punya masalah, baca doa kalau tidak istighfar atau shalawat. Hati kalian tenang, kalau hatinya tenang, InsyaAllah tidak akan stres, tidak akan frustasi, tidak akan gabut,” ungkap Maulana.
Ustadz Maulana tidak hanya memberikan ceramah, tetapi juga mengajak semua hadirin untuk bershalawat bersama. Suasana semakin khusyu' ketika beliau meminta semua lampu dimatikan, hanya menggunakan lampu sorot dari smartphone untuk menerangi acara. (Azri)