Peringati Hari Pers Nasional, Inilah Gangguan Media Pers di Era Digital

  • 09 Februari 2023
  • 713

Jauh sebelum Indonesia merdeka, Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari menjadi hari penting untuk merayakan eksistensi industri yang berperan penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

 

Media menjadi lembaga sosial atau sistem komunikasi menyeluruh yang melaksanakan kegiatan jurnalistik seperti pencarian, penerimaan, transmisi informasi tertulis, audio, video, komunikasi informasi, penggunaan informasi, grafik dan bentuk lainnya media cetak, media elektronik, dan saluran apapun tergantung pada berkembangnya teknologi dan waktu.

 

Namun, peran pers memiliki tanggung jawab besar terutama dalam mengedukasi masyarakat atas berbagai informasi yang diberikan oleh industri. Pers tidak sesederhana sebagai lembaga sosial yang memberitakan atau menyebarluaskan berita. Berbagai informasi yang dihasilkan oleh pers melalui proses jurnalistik berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat dan membangun kehidupan bangsa.

 

Sejatinya terdapat  proses dan langkah tertentu untuk menyajikan berbagai informasi agar dapat diserap oleh masyarakat, guna menjadikan informasi yang berkualitas dan dapat membentuk karakteristik masyarakat. Oleh karena itu, tidak semua organisasi atau kelompok yang memberikan informasi kepada publik dapat dikatakan sebagai profesi jurnalistik.

 

Kemajuan teknologi sangat mendukung terutama dalam hal publikasi, distribusi, dan kemudahan mendapatkan informasi. Namun terdapat sisi lain yang membawa implikasi negatif dan masalah serius bagi para jurnalis.

 

Maulana Arief, S.Sos., M.I.Kom, mantan ketua Komisi Penyiaran Indonesia Jatim mengungkap jika sejatinya terdapat lima tantangan besar yang dihadapi dari industri pers saat ini, yaitu pemerintah, preman, pemilik modal, profesi, dan buzzer.

 

“Kemudahan dan kemajuan yang ditawarkan oleh era digital, penting untuk disadari bahwa industri pers sudah menghadapi banyak tantangan dalam memenuhi perannya. Permasalahan profesi muncul dari segi pelaku industri pers atau lebih umum dipandang sebagai wartawan dan jurnalis itu sendiri, yang pada beberapa kasus tidak profesional dalam menjalankan kerja-kerja jurnalisme,” jelas Donny (8/2)

 

Lebih lanjut, Donny menyoroti keberadaan buzzer yang tidak hanya menciptakan tekanan dan distraksi untuk melemahkan peran pers.

 

“Tetapi juga ini menggunakan berbagai platform digital, mereka mempublikasikan berbagai informasi yang bisa menjadi pedoman masyarakat bereaksi ke arah yang salah. Peran strategis pers akan tetap relevan dari masa ke masa. Bahkan di era digital sekarang pers senantiasa menjalankan fungsi yang sangat kritis, fungsi korektif mewujudkan kehidupan masyarakat, kehidupan bangsa, kehidupan negara yang lebih inklusif, yang lebih demokratis, dan tentu yang lebih visioner untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan kita,”tutupnya (Nabila)

 

 


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id