Perlunya Kenali Diri Sendiri sebelum Membangun Konsep Diri

  • 03 Mei 2023
  • 978

Konsep diri adalah suatu yang menentukan bagaimana seseorang memandang diri sendiri. Konsep diri terdiri dari tiga komponen yaitu citra diri, harga diri (seberapa berharganya seseorang), dan diri ideal (seharusnya seseorang menjadi apa).

 

Mahasiswa Psikologi Profesi Untag Surabaya, Antonia Yosephine Restu Pramudita, mengatakan bahwa sebuah konsep diri akan terus berkembang.

 

“Konsep diri terus berkembang mulai pada masa kanak-kanak dan mencapai puncak pada masa dewasa. Hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor fisik, psikologis, perkembangan, dan budaya,” tutur Antonia saat diwawancarai Tim Warta 17 Agustus (17/4).

 

Menurut Jo sapaan akrabnya, Konsep diri dibagi menjadi dua bagian, yakni konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri positif inilah yang harus dimengerti dan diluaskan dalam diri masing-masing individu.

 

“Dengan memahami diri sendiri dengan baik, kita akan mengetahui potensi diri, membantu mengarahkan mencapai tujuan hidup, dan mampu mengelola sikap kita. Dengan memahami diri sendiri, kita juga akan mampu keluar dari zona nyaman dan meningkatkan performa kita,” tegas Mahasiswa Magister Psikologi profesi tersebut.

 

Langkah pertama dalam membentuk konsep diri yang positif adalah memahami diri masing masing. Hal ini juga termasuk kekuatan atau kelemahan yang ada dalam diri individu.

 

“Bagaimana kita bisa menerima diri kita sendiri jika kita tidak memahami diri kita sendiri. Hal ini termasuk kekuatan dan kelemahan atau area untuk pengembangan yang masih kita miliki,” ujar Mahasiswa semester dua tersebut.

 

Setelah mengetahui diri dan keterampilan yang dimiliki, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan yang dapat di capai.

 

“Semakin realitis dan praktis tujuan, semakin banyak yang bisa kita capai. Setelah punya tujuan, kamu pasti membuat daftar kegiatan apa yang kemudian perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Setiap kali berhasil melakukan to do list-nya, beri apresiasi pada diri sendiri,” ungkap Jo.

 

Menurutnya, menerima apresiasi diri itu tidak harus dengan sesuatu mahal. "Apresiasi bisa datang diri melakukan sesuatu yang kamu sukai, menyediakan waktu untuk itu, atau melakukan sesuatu yang kamu sukai,” terang Jo.

 

Memperbaiki kesalahan bukan tugas yang mudah bagi semua orang. Itulah mengapa sangat penting bagi seseorang untuk percaya bahwa kesalahan yang kita buat itu normal. Langkah ini membutuhkan pendekatan proaktif dari kita masing-masing.

 

“Kalau kita merasa ada hal-hal yang kurang dan masih salah itu kemudian yang diperbaiki. Langkah ini membutuhkan pendekatan proaktif dari kita masing-masing. Mungkin kamu perlu mengatakan ‘tidak’ pada situasi sosial tertentu. Terkadang kamu harus memblokir orang-orang tertentu dan itu tidak masalah bagi kesehatan mental kita,” pungkas Jo (Nabila)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id