Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Konferensi Internasional, Physics and Mechanics of New Materials and Their Application (PHENMA ) 2016 yang terselenggara di UNTAG Surabaya ditutup dengan acara city tour, Kamis (21/7/2016). Kegiatan selama 4 hari ini (19-22/7/) diikuti oleh 18 negara dengan 308 penelitian.
Prof. I. A. Parinov selaku chairsman dari Southern Federal University, Russia disela-sela perjalanan menikmati indahnya Selat Madura dengan Kapal Joko Tole mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan PHENMA 2016.
“Surabaya adalah kota yang indah dan ramah. Banyak potensi di Indonesia yang bisa dikembangkan untuk menjadi nilai tambah. Semoga dari kegiatan ini muncul para peneliti muda,” kata Prof. I. A. Parinov.
Pada kesempatan yang sama chairsman asal National Kaohsiung Marine University, Taiwan, ROC, Prof. S.-H. Chang mengatakan hal yang sama bahwa Surabaya merupakan kota yang indah dan menarik. Dia juga berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut.
“Terima kasih atas sambutannya selama mengikuti PHENMA. Semoga kita dipertemukan pada kegiatan selanjutnya,” ujar Prof. S.-H. Chang.
Adapun rute city tour PHENMA 2016 adalah Tugu Pahlawan, Mirota, Museum Sampoerna, dan perjalanan naik Kapal Joko Tole ke Selat Madura.
Sementara itu, ditempat terpisah Wakil Rektor 1 UNTAG Surabaya, Dr. Andik Matulessy, M.Si kepada warta17agustus.com mengatakan, sekarang ini Kemenristekdikti menyarankan agar perguruan tinggi selalu melakukan kegiatan yang skalanya internasional.
“Memang tidak mudah melaksanakan kegiatan internasional, bukan hanya pelaksananya dari beberapa negara, tetapi yang paling sulit adalah jika pesertanya dari berbagai negara,” ucap dosen Fakultas Psikologi itu, Jum’at (22/7).
Menurutnya, PHENMA 2016 yang diselenggarakan Fakultas Teknik (FT) UNTAG Surabaya bekerjasama dengan universitas di Russia dan Taiwan menjadi sesuatu kegiatan yang membanggakan bagi universitas, karena diikuti 18 negara juga ada 308 paper yang dipresentasikan.
“Ini suatu prestasi dan sebagai bukti adanya kepercayaan dari perguruan tinggi luar negeri kepada UNTAG Surabaya. Selain itu, kegiatan seperti ini penting untuk mempublikasikan tulisan dosen di dunia internasional, juga sebagai upaya UNTAG Surabaya menjadi world class university,” tambah Dr. Andik.
Dr. Andik berharap, UNTAG Surabaya terus bisa melaksanakan kegiatan internasional. “Paling tidak dalam dua tahun bisa melakukan kegiatan internasional, akan lebih bagus jika setahun sekali,” tutupnya.