Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Politeknik UNTAG Surabaya angkatan tahun 2017/2018 diikuti 65 mahasiswa. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut, Sabtu-Minggu (16-17/9/2017) dilaksanakan di dalam kelas dan area kampus.
PKKMB bertujuan untuk memperkenalkan, mempersiapkan dan mengakselerasi mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa yang sadar akan hak dan kewajibannya, memuat antara lain tentang sistem pendidikan tinggi kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta kebijakan kampus, serta materi bela negara, radikalisme, penyalahgunaan narkoba sehingga dapat mendukung keberhasilan studinya di perguruan tinggi.
“Mahasiswa baru Politeknik UNTAG Surabaya tahun ini ada 76, yang terdiri dari 6 mahasiswa dari Teknik Industri Pertanian, 22 mahasiswa jurusan Teknik Manufaktur, 9 mahasiswa dari Teknik Listrik Industri, dan 39 mahasiswa dari workshop manufaktur (Wosman). Tetapi, yang ikut PKKMB berjumlah 65, sisanya tidak bisa hadir, dan wajib ikut tahun depan,” kata Ketua Panitia PKKMB Ir. Richardus Widodo, MM saat dikonfirmasi warta17agustus.com di kantornya usai pelaksanaan kegiatan.
Lebih lanjut Kaprodi Teknik Industri Pertanian tersebut menjelaskan, bahwa PKKMB tahun ini ada sedikit perbedaan dibandingkan tahun sebelumnya. Yaitu, adanya penambahan materi tentang bela negara dan anti radikalisme. Hal ini merujuk pada Surat Sekretaris Jenderal Nomor 2440/A.A2/TU/2017 tanggal 2 Juni 2017 tentang Pedoman Pembinaan Kesadaran Bela Negara dalam Kegiatan Pengenalan Kampus bagi Mahasiswa Baru.
“Memang ada penambahan materi, akan tetapi selebihnya sama dengan PKKMB sebelumnya. Alhamdulillah, kegiatannya berjalan lancar, mahasiswa baru juga disiplin dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan,” ucap Richardus.
Richardus menambahkan, PKKMB yang diadakan Politeknik UNTAG Surabaya tidak melanggar tata tertib, norma dan etika, serta hukum, terutama terkait dengan perpeloncoaan, kekerasan dan hal-hal lain yang dapat mengancam tata kehidupan kampus serta kokohnya NKRI.
“Mahasiswa baru 2017/2018 masih banyak dari wilayah Jawa Timur seperti, Lamongan, Tulungagung, Surabaya, Jombang, Sidoarjo, dan Gresik. Akan tetapi, tahun ini ada mahasiswa dari Nusa Tenggara Timur (NTT),” ujarnya.