Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memperkuat komitmen untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 melalui berbagai inisiatif dan kerjasama strategis. Salah satu langkah nyata adalah kolaborasi dengan Untag Surabaya dalam acara Kuliah Tamu bertema Technopreneur dan Pengembangan Sistem Kelistrikan.
Ir. Agus Kuswardoyo, ST., MM. IPU., QRGP., MI DSK., General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur, dalam sambutannya memaparkan strategi-strategi yang akan diterapkan untuk mencapai NZE 2060.
“Kami memiliki rencana jangka pendek dan jangka panjang yang mencakup penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang ramah lingkungan, dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil, dan pengembangan energi baru terbarukan (EBT),” jelas Agus.
Fokus utama PLN Jatim adalah penyusunan RUPTL yang lebih berorientasi pada keberlanjutan lingkungan. Hal ini termasuk penggantian pembangkit listrik berbahan bakar fosil dengan pembangkit listrik berbasis EBT. Agus menambahkan bahwa PLN berupaya mencapai keseimbangan antara keandalan pasokan listrik, keterjangkauan harga, dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami tidak hanya berfokus pada keandalan pasokan listrik, tetapi juga memastikan bahwa harga tetap terjangkau bagi masyarakat dan dampak lingkungan dapat diminimalkan,” katanya.
Untuk mempercepat transisi energi, PLN Jatim telah menginisiasi beberapa proyek penting di wilayah Jawa Timur, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga minihidro, air, sampah, dan tenaga surya di berbagai lokasi. Selain itu, PLN juga berencana menambah kapasitas pembangkit listrik tenaga surya hingga tahun 2027 sebagai bagian dari program dedieselisasi, yaitu mengganti pembangkit listrik berbahan bakar diesel dengan pembangkit listrik berbasis EBT, yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik, PLN juga membangun infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPLU) di berbagai lokasi di Jawa Timur. Infrastruktur ini sangat penting untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik, yang merupakan salah satu langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.
Kerjasama antara PLN Jatim dan Untag Surabaya tidak hanya terbatas pada pengembangan teknologi, tetapi juga mencakup peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung transisi energi. Agus menekankan pentingnya peran akademisi dan masyarakat dalam mencapai target NZE 2060.
“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan masyarakat untuk mempercepat transisi energi ini,"” katanya.
Dalam konteks ini, Untag Surabaya diharapkan dapat berperan aktif dalam penelitian dan pengembangan teknologi energi terbarukan. Selain itu, Untag juga diharapkan menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya transisi energi dan bagaimana mereka dapat berkontribusi.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan aplikatif yang dapat diterapkan secara luas,” ungkap Agus.
Meskipun demikian, Agus mengakui bahwa perjalanan menuju NZE 2060 tidaklah mudah dan penuh tantangan. Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa transisi energi ini tidak mengganggu kestabilan pasokan listrik dan tetap dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari solusi terbaik guna menghadapi tantangan ini," pungkasnya. (Nabila)