Poster Konflik Manusia-Satwa Antar Mahasiswa Untag Raih Juara Nasional

  • 30 Juni 2025
  • 21

Tiga mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya berhasil meraih Bronze Medal dalam kategori poster presentation subtema lingkungan pada ajang nasional Faperta Fair 7 2025, yang diselenggarakan oleh Universitas Dhyana Pura dan Sentosa Foundation di Bali.


Tim yang beranggotakan Moch. Dzikry Nur Alam, Syahrial Fathur Rozi Darmawan, dan Suci Septiani ini mengangkat karya berjudul “Buddan dalam Krisis: Kekeringan, Pertambangan, dan Konflik Manusia-Satwa”. 


Konflik yang diangkat adalah permasalahan ekologis antara masyarakat dan monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di Desa Buddan, Bangkalan, Madura. Tidak hanya mengandalkan literatur, mereka juga melakukan riset langsung ke lokasi dan mewawancarai warga setempat.


“Solusi yang kami tawarkan dalam poster ini berupa feeding stations tempat makanan bagi monyet agar tidak lagi masuk ke permukiman dan zona penyangga berupa ruang kosong dengan pagar pemisah antara habitat satwa dan pemukiman warga,” jelas Syahrial saat diwawancarai (25/6)


Kompetisi ini berlangsung pada 10–11 Mei 2025, dengan pengumuman finalis dilakukan pada 5 Maret 2025. Dari sekitar 200 tim yang mendaftar, hanya 20 tim yang lolos ke babak final dalam subtema lingkungan. Para finalis bersaing memperebutkan posisi tiga besar dengan waktu presentasi lima menit di hadapan juri dari Faperta Foundation.


Proses penyusunan poster membutuhkan waktu sekitar 2–3 bulan, dimulai sejak awal tahun 2025.


“Selama lomba kami didampingi Bu Citra Paramista, khususnya dalam hal administrasi,” imbuh Dzikry


Pihak kampus juga memberikan dukungan penuh, mulai dari biaya pendaftaran, penginapan, konsumsi, hingga transportasi menuju Bali. Dukungan ini disebut Suci sebagai bentuk bantuan yang sangat berarti dan memotivasi tim.


Bagi Suci yang baru pertama kali mengikuti kompetisi seperti ini, pengalaman tampil di panggung nasional merupakan lompatan besar dalam kepercayaan diri dan kemampuan public speaking.


“Saya belajar banyak tentang manajemen waktu, kerja tim, dan bagaimana menghadapi tekanan saat presentasi dan tanya jawab,” ungkap Suci


Ketiganya berharap pengalaman ini bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk berani keluar dari zona nyaman dan mencoba tantangan baru. 


“Kompetisi seperti ini penting, bukan hanya untuk menilai sejauh mana kemampuan kita berkembang, tapi juga sebagai sarana memperluas wawasan dan relasi,” tutup Syahrial yang berencana mengikuti lomba bertema inovasi teknologi selanjutnya. (Salsha)



https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

\