Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan imbauan penting di bulan suci Ramadan 2025. Ia meminta perusahaan transportasi berbasis aplikasi untuk memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada para pengemudi ojek online (ojol) dan kurir dalam bentuk uang tunai.
Dalam pernyataannya yang disiarkan melalui YouTube Kompas TV, Senin (10/3/25), Prabowo menegaskan bahwa peran pengemudi ojol dan kurir sangat vital dalam sistem transportasi dan logistik di Indonesia. Oleh karena itu, mereka perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama menjelang Lebaran.
“Pemerintah mengimbau seluruh perusahaan layanan angkutan berbasis aplikasi untuk memberikan bonus hari raya kepada pengemudi dan kurir online dalam bentuk uang tunai, dengan mempertimbangkan keaktifan kerja,” ujar Prabowo
Saat ini, terdapat sekitar 250 ribu pengemudi dan kurir online yang bekerja secara penuh, sementara yang bekerja paruh waktu mencapai 1,5 juta orang.
Respon Pengemudi Ojol
Imbauan ini disambut baik oleh para pengemudi ojek online. Salah satunya adalah Randy Ronaldo Santosa, S.I.Kom, alumni Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, yang pernah bekerja sebagai pengemudi Grab sejak 2018.
“Saya senang dengan adanya THR ini. Meskipun ojol bekerja secara freelance, kami tetap bagian dari ekosistem perusahaan. Dengan adanya THR, kesejahteraan pengemudi bisa lebih baik dan semangat ngebid di bulan Ramadan pun meningkat,” kata Randy (14/3)
Randy juga menyoroti sistem insentif bagi pengemudi ojol yang masih berlaku hingga saat ini, meskipun semakin sulit untuk dicapai.
“Dulu kalau kita bisa mencapai 21 orderan dalam sehari, kita bisa dapat insentif tambahan sebesar Rp210 ribu. Sampai sekarang insentif itu masih ada, tapi hampir semua ojol sulit mencapainya karena berbagai faktor, seperti persaingan yang makin ketat dan jumlah orderan yang tidak selalu stabil,” jelasnya
Selain itu, ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi pengemudi ojol, salah satunya adalah semakin banyaknya aplikasi transportasi online yang meningkatkan persaingan dalam mendapatkan pelanggan.
“Saat ini makin banyak aplikator baru, jadi persaingan makin ketat. Dengan adanya THR, setidaknya ada sedikit bantuan untuk kami,” tambah Alumni Ilmu Komunikasi tersebut
Randy juga mengungkapkan bahwa selama menjadi ojol, ia belum pernah mendapatkan insentif dari pemerintah, hanya dari perusahaan aplikasi tempatnya bekerja. Selain itu, ia berharap pemerintah bisa memperhatikan aspek lain yang juga berpengaruh pada kesejahteraan pengemudi ojol.
“Saya berharap pemerintah bisa menurunkan pajak 20% pada tarif karena harga kebutuhan pokok terus naik. Selain itu, perlu ada asuransi khusus untuk pengemudi ojol karena tingkat kecelakaan cukup tinggi,” ujarnya
Harapan Ojol untuk Kebijakan Berkelanjutan
Senada dengan Randy, Muhammad Rendy Firmansyah alumni Teknik Industri tahun 2024 Untag Surabaya selaku ojol dari Shopee Food, juga mendukung kebijakan THR bagi ojol. Namun, ia masih mempertanyakan pemerataan penerima THR di seluruh Indonesia.
“Ini kebijakan yang bagus, tapi apakah semua driver akan mendapat THR, atau hanya sebagian saja? Berapapun jumlahnya, saya tetap mendukung langkah Pak Presiden,” kata Firmansyah (14/3)
Ia berharap kebijakan ini bisa berlanjut setiap tahun dan tidak disalahgunakan. Selain itu, ia juga menyoroti harga bahan bakar minyak (BBM) sebagai faktor penting yang memengaruhi pendapatan pengemudi ojol.
“Saya berharap kebijakan ini tidak menjadi ladang korupsi baru. Pemerintah juga seharusnya menurunkan harga BBM atau memberikan subsidi khusus bagi driver ojol. Selain itu, perusahaan aplikasi juga perlu meningkatkan pendapatan tiap perjalanan agar kesejahteraan pengemudi lebih terjamin,” tutup Firmansyah.
Reporter