Program Makan Bergizi Gratis, Harapan dan Tantangan di Baliknya

  • 24 Desember 2024
  • 71

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan baru adalah sebuah inisiatif yang patut diapresiasi. Dengan tujuan meningkatkan gizi dan kesejahteraan anak-anak di sekolah, program ini berpotensi memberikan dampak positif yang besar, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang generasi penerus bangsa. Namun, untuk memastikan bahwa manfaatnya benar-benar tercapai, perlu ada pertimbangan matang dalam pelaksanaannya.


Konsistensi dan Keberlanjutan Program


Saya mendukung penuh program ini, dengan catatan bahwa pelaksanaannya harus konsisten dan terencana dengan baik. Program makan gratis seharusnya tidak hanya menjadi wacana yang berjalan sesaat atau tidak teratur. Jika makanan ini diberikan hanya beberapa kali dalam seminggu, seperti yang saya dengar, maka tujuan dari program ini untuk membantu anak-anak dalam mendapatkan asupan gizi yang baik bisa gagal tercapai. Anak-anak memerlukan kebiasaan makan yang sehat dan bergizi setiap hari, bukan hanya sesekali.


Variasi Menu untuk Menghindari Pemborosan


Salah satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah variasi menu. Setiap anak memiliki preferensi dan kebiasaan makan yang berbeda. Ada anak yang suka ayam, ada yang tidak, ada yang lebih memilih ikan, sementara lainnya mungkin lebih suka sayur atau makanan tertentu. Jika menu yang disajikan tidak mempertimbangkan keberagaman selera ini, potensi terbuangnya makanan akan sangat tinggi. Ini tentu akan menjadi pemborosan yang harus dihindari. Oleh karena itu, penting bagi pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa menu yang disediakan sesuai dengan kebutuhan dan selera anak-anak, sehingga program ini benar-benar bisa memberikan manfaat.


Pentingnya Pengelolaan oleh Pihak Sekolah


Selain itu, jika program ini melibatkan pihak ketiga untuk pengelolaannya, saya berpendapat bahwa lebih baik jika program ini dikelola langsung oleh sekolah. Sekolah memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai kebutuhan gizi siswa dan dapat memonitor pelaksanaan program dengan lebih efektif. Dengan melibatkan kantin sekolah dalam pengelolaan, program makan gratis ini juga dapat memberdayakan lingkungan sekolah itu sendiri, serta memastikan bahwa seluruh pihak di sekolah, termasuk guru dan karyawan, juga mendapat manfaat.


Kualitas Makanan yang Harus Dipertimbangkan


Namun, program ini tidak hanya soal pemberian makanan. Kualitas makanan yang disajikan juga harus menjadi perhatian utama. Jika tujuan program ini adalah untuk memberikan asupan gizi yang seimbang dan mendukung kesehatan anak-anak, maka sangat penting untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan benar-benar memenuhi standar gizi yang tepat. Menu makan siang harus mencakup unsur-unsur penting dari "4 sehat 5 sempurna", termasuk protein, karbohidrat, sayuran, serta susu yang tidak hanya mengandung gula tinggi, tetapi juga kaya nutrisi. Ahli gizi harus dilibatkan untuk memantau kualitas makanan yang diberikan, agar tidak ada bahan makanan yang justru berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak.



Perencanaan Anggaran yang Matang dan Efisien


Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah anggaran yang dialokasikan untuk program ini. Jika anggaran yang tersedia terbatas, ada kemungkinan porsi dan kualitas makanan yang diberikan akan menurun. Misalnya, jika porsi ayam menjadi lebih kecil atau makanan yang disajikan tidak sesuai dengan harapan, dampaknya akan dirasakan langsung oleh anak-anak. Oleh karena itu, perlu ada perencanaan yang matang mengenai alokasi anggaran dan pemilihan bahan makanan, agar program ini tetap memberikan manfaat optimal tanpa mengorbankan kualitas.


Mengoptimalkan Program untuk Kesejahteraan Anak


Pada akhirnya, program makan bergizi gratis ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan mendukung kesehatan mereka. Namun, untuk memastikan keberhasilannya, pelaksanaannya harus dilakukan dengan perhatian yang serius terhadap kualitas dan keberlanjutan. Ini bukan hanya tentang menyajikan makanan, tetapi juga tentang memastikan bahwa makanan yang disediakan benar-benar bermanfaat bagi kesehatan anak-anak. Dengan perencanaan yang baik dan pengawasan yang ketat, program ini bisa menjadi langkah positif yang membawa perubahan signifikan bagi generasi masa depan. (Boby)


*) Dra. Wiwik Wahyuningsih, M.M Kepala Sekolah SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya




https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id