Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Balai Bahasa Tingkat Jawa Timur mengadakan Kompetisi Desain Mug, perwakilan dari Tim Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Untag Surabaya berhasil meraih Juara I dalam kompetisi ini, yang menonjolkan unsur budaya lokal Jawa Timur dengan mengusung parikan (pantun khas Jawa), sebagai tema utama.
Amirul Khaqqi, Ketua Tim Kompetisi Desain Mug FIB Untag Surabaya menjelaskan bahwa kompetisi ini untuk menjaga budaya lokal Jawa Timur.
“Kompetisi desain mug ini bertujuan untuk menginspirasi minat dan kreativitas generasi muda dalam menjaga serta mempromosikan budaya Jawa Timur, khususnya parikan, jenis pantun khas daerah Jawa yang terkenal dengan kelucuan dalam menyampaikan pesan,” ujar Mahasiswa Sastra Inggris tersebut (12/10).
Peserta harus menciptakan desain mug yang memadukan unsur budaya tradisional dan modern Jawa Timur dengan parikan, sehingga menjaga pesan budaya sambal menarik minat generasi muda melalui visual yang menghibur.
“Kompetisi diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari beragam universitas di Jawa Timur, mewakili berbagai disiplin ilmu, termasuk seni dan desain, sastra, ilmu komunikasi, dan lainnya. Mereka diberi dua minggu untuk merancang desain mug mereka dan mengirimkan karya kepada panitia kompetisi,” ujarnya
Amirul Khaqqi mengaku bahwa desain mugnya yang terinspirasi dari kampus merah putih, hingga berhasil menjadi pemenang Juara I dalam Kompetisi Desain Mug. Amirul mendapat hadiah uang tunai dan mug desain mereka akan diproduksi dalam jumlah terbatas untuk didistribusikan secara luas.
"Mug-mug ini diharapkan menjadi alat promosi budaya Jawa Timur yang unik dan menarik. Melalui kemenangan dalam kompetisi desain mug yang memadukan parikan, saya menyadari bahwa budaya dan kreativitas dapat bersatu. Saya sangat senang bisa mempromosikan budaya lokal Jawa Timur dan menunjukkan peran penting generasi muda dalam melestarikan warisan budaya," ungkap Amirul.
Menurut Dr. Asrif, M.Hum, Kepala Balai Bahasa Tingkat Jawa Timur, kompetisi ini merupakan upaya untuk mempromosikan budaya Jawa Timur kepada generasi muda.
“Kami sangat bangga dengan kreativitas para peserta dalam mengangkat parikan, warisan budaya yang sangat berharga. Melalui cara ini, kita berharap para mahasiswa dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya Jawa Timur,” ujarnya saat diwawancarai dengan Tim Warta 17 Agustus (29/9). (Nabila)