PTM 100%, SMPTAG Terapkan Satu Shift Pembelajaran

  • 19 Januari 2022
  • 1289

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan Sekolah Menengah Pertama 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya sejak tahun 2020 dengan melalui proses persetujuan Dinas Pendidikan Kota Surabaya.

 

SMPTAG Surabaya berhasil ditunjuk sebagai salah satu sekolah menengah pertama yang diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas diantara 13 sekolah menengah pertama lainnya. Kegiatan PTM terbatas di 2020 berhasil dijalankan SMPTAG dengan mempertimbangkan kondisi perkembangan virus covid-19 yang masih riuh.

 

Munculnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri dari Kemendikbud 2021 menjadi loncatan berkembangnya sistem PTM terbatas menjadi lebih baik. Dalam hal ini, SMPTAG Surabaya menunjang kembali sistem PTM yang mulanya terbatas menjadi PTM 100%, dengan catatan siswa siswi beserta tenaga pendidik sudah melaksanakan vaksin dosis 1 dan dosis 2.

 

Saat diwawancarai warta17agustus.com, Selasa kemarin (18/01) Kepala Sekolah SMPTAG Surabaya Dra. Wiwik Wahyuningsih, M.M., mengatakan bahwa berbeda dengan sekolah lainnya, PTM 100% pada SMPTAG diterapkan dengan pelaksanaan pembelajaran 1 shift dalam kurun waktu 5 jam yang dimulai pukul 07.00 – 12.00 WIB sehingga dapat memaksimalkan dalam proses penyampaian materi mengajar.

 

“Dengan adanya PTM 100% dengan 1 shift pembelajaran pastinya kami mempertimbangkan para Guru agar dapat memaksimalkan proses mengajar. Selain itu dengan ruang kelas yang lebar sudah memadai untuk mengatur tempat duduk pembelajaran 1 shift sehingga tetap jaga jarak kurang lebih 1 – 1,5 meter,” ucapnya Wiwik.

 

Selain itu perempuan yang lahir di kota Surabaya tersebut menambahkan terkait protokol kesehatan pada PTM 100% di SMPTAG sangat ketat. Siswa – siswi diwajibkan selalu tetap menggunakan masker dan tidak diperkenankan untuk membuka jika tidak ada kepentingan, mengarahkan agar selalu mencuci tangan, dan disediakannya cadangan masker.

 

“Kesan anak anak sangat bervariasi, ada yang senang karena sudah kembali masuk sekolah dan bertemu teman temannya, ada juga yang motivasi belajarnya menurun karena sudah terbiasa belajar daring dirumah yang bisa disambi dengan makan, main game, rebahan. Namun orang tua banyak yang mendukung bahkan mendesak sistem PTM 100%  ini terlaksana, karena kesulitan mengontrol dan mendampingi anaknya belajar. Mengingat tidak semua orang tua berada dirumah untuk selalu mendampingi putra putrinya.” tambah Wiwik.

 

Tidak hanya itu Shiloh Pudja Nastiti, siswi kelas 7C sangat antusias dengan dilakukanya PTM 100%. “Saya senang karena kembali lagi bertemu teman teman, dan pelajaran didalam kelas lebih mudah saya pahami daripada online. Saat sekolah online sering terkendala dengan jaringan, tapi jika offline seperti sekarang tidak ada gangguan.” Ucapnya. (Vania)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id