Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko melalui Staf Ahli Pangdam V/Brawijaya Bidang Ideologi Kolonel Inf Adam Suwarno Pangeran S.Sos menyampaikan orasi ilmiahnya tentang Reaktualisasi Nilai Pancasila Sebagai Landasan Ideologi Ketahanan Nasional. Orasinya tersebut disampaikan pada saat seminar nasional “Reaktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” yang diselenggarakan oleh Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, Senin, 5 Juni 2017 lalu.
Mayjen TNI Kustanto melalui Staf Ahli Pangdam V/Brawijaya Bidang Ideologi mengatakan, bangsa Indonesia mampu menghadapi ancaman karena memiliki Pancasila sebagai fundamen atau pondasi yang kuat untuk tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Situasi negara dan bangsa saat ini mulai lemahnya pemahaman ideologi Pancasila sebagai benteng ketahanan nasional.
“Penyebab Pancasila seolah-olah lenyap dari kehidupan berbangsa dan bernegara karena Pacasila dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini, dan Pancasila dianggap sebagai simbol rezim orde baru,” kata Mayjen TNI Kustanto melalui Staf Ahli Pangdam V/ Brawijaya Bidang Ideologi saat memulai orasi ilmiahnya.
Menurut dia, reaktualisasi nilai Pancasila sebagai landasan ideologis bagi ketahanan nasional dapat dilakukan dalam semua bidang. Bidang ideologi, cara bagaimana mengamalkan, merealisasikan, mengejewantahkan kembali nilai-nilai yang tersurat dan tersirat dalam sila-sila Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa, falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa, akar budaya bangsa dalam kehidupan berbangsa, berbudaya, dan bernegara.
Selanjutnya bidang politik, sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan etika untuk melandasi dan mengawal perubahan politik dan pemerintahan dari model sentralistik (otoriter yang birokratis dan executive-heavy) menuju model desentralistik (demokrasi yang multipartai dan legistative-heavy). Bidang ekonomi, untuk mewujudkan sistem ekonomi Pancasila serta sebagai sumber sistem kerakyatan, terwujudnya keseimbangan dalam pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA). Bidang Sosbud, untuk pengembangan budaya Pancasila yang menjunjungi tinggi nilai-nilai kemanusiaan, dan Bidang Hankam, Pancasila sebagai filter terhadap liberalism-kapitalisme di Indonesia yang semakin menguat serta dampak negatif kebijakan otonomi daerah (seperti timbul ego daerah, primordialisme sempit)
Lebih lanjut Mayjen TNI Kustanto melalui Staf Ahli Pangdam V/Brawijaya Bidang Ideologi menyatakan, wujud sosialisasi dan pembudayaan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila adalah senantiasa menempatkan Pancasila sebagai paradigma, secara serius merumuskan implementasi nilai-nilai Pancasila yang terkandung dalam lima silanya dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dalam konteks masa kini dan masa depan, menjadikan Pancasila sebagai sebuah visi yang menuntun perjalanan bangsa di masa yang akan datang sehingga memposisikan Pancasila menjadi solusi atas berbagai macam persoalan bangsa,
“Perlu adanya kesatuan dalam penegakan hukum bagi setiap pelanggaran, tumbuhkan rasa kepercayaan kepada 4 konsensus nasional sebagai satu-satunya jaminan untuk mewujudkan ketahanan nasional,” ucapnya.