Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sabella Sacharissa A.D. mahasiswa Fakultas Psikologi (FPsi) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya mengikuti pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) 2015, yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Mahasiswa Berprestasi adalah mahasiswa yang berhasil mencaÂpai prestasi tinggi, baik akademik maupun non akademik, mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, bersikap positif, serta berÂjiwa Pancasila.
Adapun tujuan dari Mawapres itu sendiri adalah memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berÂhasil mencapai prestasi tinggi, memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melakÂsaÂnaÂkan kegiatÂan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra-kurikuler sebagai wahaÂna mensinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa, serta mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan iklim kehidupan kampus yang dapat memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi yang membanggakan secara berkesinamÂbungan.
Mahasiswa yang mengikuti pemilihan Mawapres harus melengkapi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, seperti karya tulis ilmiah. Sabella mahasiswa yang sekarang duduk di semester 8 ini membuat karya tulis yang bertema pendidikan sex dengan judul “Mencetak Generasi Muda Indonesia Berkualitas Dengan Pendidikan Sex Yang Berkarakterâ€.
Sekarang ini, kata Sabella, banyak fenomena anak muda terjerumus pada pergaulan bebas, bahkan anak SMP, SMA dan remaja lainnya, yang harusnya pada fase perkembangannya tidak seharusnya melakukan hubungan sex. “ Banyak survey yang mengatakan kalau anak-anak di usia remaja tidak virgin,†ucap mahasiswa kelahiran 14 Oktober 1993 tersebut.
Pendidikan sex selama ini dianggap tabu oleh masyarakat, sebenarnya pendidikan sek itu bukan bicara sesuatu hal yang seolah-olah menjijikan. Saat ini anak-anak membutuhkan pendidikan sex karena mereka mengikuti tren yang ada dan mengikuti apa yang dikatakan oleh temannya. “ Belum tentu apa yang dikatakan oleh teman itu membawa ke jalan yang benar,†ujarnya.
Lanjut, gadis yang berdomisili di jalan Kapas Madya 1D/38 itu, bahwa informasi dan  tren yang salah bisa menjerumuskan remaja pada hal yang negatif. “ Jadi pendidikan sex itu harus diberikan, bukan sekedar hanya teori-teori saja, tetapi lebih ke afektif dan psikomotoriknya,â€
Bagi Sabella menulis karya tulis itu tidak ngambang, yaitu hanya teori-teorinya saja tetapi harus ada aksinya. “ Saya menulis apa yang sudah saya lakukan. Saya dan teman-teman membentuk sebuah komunitas peduli remaja, yaitu Polaris yang bergerak pada pendidikan sex,†kata  Sabella.
Sabella mengikuti Mawapres 2015 ini harus melengkapi persyaratan umum dan ksusus. Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh peserta sebagai kelengkapan pemilihan Mahasiswa Berprestasi adalah (1) Warga negara Republik Indonesia yang terdaftar dan aktif sebagai mahasiswa program S1 maksimal semester VIII, untuk program Diploma III maksimal semester VI, dan pada saat pemilihan Mahasiswa Berprestasi di tingkat nasiÂonal belum dinyatakan lulus, serta berusia tidak lebih dari 24 tahun, (2) Indeks Prestasi Kumulatif (IP seluruh matakuliah yang lulus) rata-rata minimal 2,75, dan (3) Surat Pengantar dari pejabat yang berwenang yang menyatakan bahwa mahasiswa yang diusulkan adalah pemenang pertama hasil seleksi.
Sedangkan persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh peserta pemilihan Mahasiswa Berprestasi, yang akan dinilai oleh tim juri sesuai dengan prestasi yang dimiliki, adalah (1) Daftar rekapitulasi Indeks Prestasi Kumulatif per semester, (2) Karya tulis ilmiah, (3) Ringkasan (bukan abstrak) yang ditulis maksimal dua halaman dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris berisi latar belakang, tujuan, metode, analisis-sintesis, kesimpulan dan saran, (4) Formulir isian kegiatan ko- kurikuler dan ekstra-kurikuler  serta dokumen pendukungnya, dan (5) Tes kepribadian yang akan dilaksanakan pada Seleksi Tingkat Nasional
Sabella mengaku jika tujuan awal dia mengikuti Mawapres 2015 bukan semata-mata untuk menjadi pemenang. “ Goal saya bukan menang, yang penting adalah bisa membanggakan universitas,â€
Untag Surabaya, kata Sabella, adalah universitas yang besar, banyak sekali potensi-potensi yang dimiliki mahasiswa hanya saja belum kelihatan. “ Maka harus aktif lagi untuk mengikuti lomba-lomba untuk mencari pengalaman karena pengalaman merupakan guru yang paling baik,†tutupnya.Â