Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
BEM dan DPM Fakultas Hukum UNTAG Surabaya bekerjasama Forum Masyarakat Cinta Damai (FORMACIDA) Jawa Timur selenggarakan Sarasehan Meningkatkan Peran Generasi Muda Dalam Pencegahan Tindak Korupsi. Sarasehan menghadirkan tiga pembicara yaitu Dr. Basuki Babusallam SH., M.H., anggota DPRD Provinsi JATIM, Dr. Soetanto Soephiady S.H., M.Hum., dosen Fakultas Hukum UNTAG Surabaya (Ketua Umum Eksponen Inginkan Semua Tertib) dan Kristofurus Laga Kleden S.H., M.Hum. ketua Prodi strata 1 Fakultas Hukum UNTAG Surabaya, acara berlangsung di Graha Widya lt. 2 UNTAG Surabaya, Rabu, (29/03/17)
" Korupsi di Indonesia berkembang secara sistematik. Karena sudah begitu sistematiknya, orang sepertinya tak lagi melihat sebagai sebuah pelanggaran hukum melainkan sekedar suatu kebiasaan dan yang pasti korupsi di Indonesia ini sudah mewabah, susah untuk dihentikan. Bahkan saat ini korupsi telah dilakukan secara berjamaah, contoh seperti kasus korupsi KTP. Inilah situasi yang menjadikan kita berada dalam sebuah dilemma. " kata Dr. Soetanto Soephiady yang mengisi mengenai akademisinya.
Dia menambahkan, bahwa agar bangsa ini bisa hidup mulia tanpa korupsi keberadaan maka semacam pendidikan anti korupsi haruslah dikedepankan sejak awal. " Kesadaran masyarakat harus ditranformasikan menjadi gerakan sosial yang bisa menangkal dan melawan korupsi. Disinilah kita semua secara bergandengan tangan masuk dalam area perang semesta melawan korupsi dengan niat kuat memberantasnya sampai tuntas " tambahnya.
Sedangkan di waktu yang sama Kristofurus Laga Kleden yang berbicara dari segi kriminolognya mengatakan korupsi dalam studi-studi kriminologi tidaklah beda dengan kejahatan pada umumnya. Kalaupun dibedakan dari jenisnya yang satu dengan lainnya tidak lebih baik sekedar kualitas dari kejahatan itu sendiri.
" Apapun namanya kejahatan itu, intinya korupsi sendiri bukan merupakan suatu yang jatuh dari langit. Kejahatan adalah produk sosial masyarakat, artinya korupsi adalah keinginan masyarakat. Asumsinya ketika nilai-nilai sosial dalam masyarakat di abaikan, maka pada saat yang sama kejahatan termasuk korupsi dibiarkan tumbuh oleh masyarakat juga. " jelasnya
Sedangkan di sesi akhir, Dr. Basuki Babusallam SH., M.H., yang berbicara segi tindak korupsi dari perspektif pemerintahannya menjelaskan bahwa sejatinya apapun yang terjadi saat ini, itu semua sudah terbentuk oleh historis peradaban di Indonesia.
" Jika kita mau jujur, semua yang terjadi saat ini, pejabat di tangkap KPK dari kota ke kota itu terjadi karena hasil penjalan peradaban dari masa-masa perubahan kita, dari masa-masa sebelum kita lahir dan bahkan dari masa-masa terdahulu hingga sampai saat ini. Jangan di anggap jika sekarang banyak yang ditangkap dan berbeda ketika jaman orde baru tidak ada KPK berarti jaman orde baru lebih baik, tidak. Karena saat ini kita seperti ini adalah hasil dari masa-masa lalu, intinya semuanya sama. "
Dia melanjutkan, saya ingin menyampaikan tiga catatan kecil pada generasi muda agar kita tidak kembali pada sejarah yang kelam itu. pertama bergeraklah dari hal yang terkecil, kedua, sampaikan atau serukan dan ketiga adalah seperti yang disampaikan Amien Rais ‘ikan itu selalu busuk dari kepala’ artinya sebuah peradaban yang kotor dan korupsinya semakin menggila itu semua berawal dari kepalanya atau pemimpinnya.
Kalau kita mau bergerak untuk pemberantasan korupsi, maka bergeraklah anak muda. Bangkit dan berdirilah untuk menata kembali kehidupan yang lebih baik. Siapkan diri kita untuk menjadi pimpinan-pemimpin bangsa. Jangan mau menjadi ekor yang hanya dikibas-kibaskan saja, tapi siapkan diri sendiri baik itu laki-laki atau perempuan jadilah sesuatu untuk negeri ini.
" Jangan bermimpi jika 5, 10 atau 15 tahun ke mudian Indonesia menjadi lebih baik jika penerusnya tidak mau bergerak maju. Karena masa depan Indonesia tergantung dari kalian anak muda terutama mahasiswa yang bisa maju berdiri di pemerintahan. " Pungkasnya.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme