Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Peringati bulan Bung Karno dan Pancasila, Untag Surabaya adakan Sarasehan Nasional Kebangsaan, yang bertajuk ‘’Revitalisasi Jiwa Patriotik dan Nasionalisme Suatu Gerakan Memperkokoh Wawasan Kebangsaan bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara’’ Selasa, 08/06/2021.
Rektor Untag Surabaya, Dr. Mulyanto Nugroho dalam kesempatannya menyampaikan, tantangan yang mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini ada beberapa macam. Maka dari itu, masyarakat Indonesia harus dapat memegang teguh Bhineka Tunggal Ika.
‘’Tantangan kondisi Indonesia saat ini adalah intoleransi, korupsi, kesenjangan ekonomi, dan radikalisme. Bahkan Bung Karno pernah mengatakan, kalau menjadi Hindu jangan menjadi orang India, kalau menjadi Islam jangan menjadi orang Arab. Artinya kita harus tetap Indonesia yang memegang teguh Bhineka Tunggal Ika,’’ ujar Dosen FEB Untag tersebut.
Sementara itu mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat pada kesempatan yang sama mengatakan, produk Indonesia jauh lebih baik daripada produk luar negeri. Ia mengambil contoh pada produk makanan, yang menurutnya makanan hasil produksi asli Indonesia lebih menyehatkan daripada makanan dari luar negeri.
‘’Untuk cinta Tanah Air itu tidak hanya sekedar bangga membeli produk-produk dalam negeri saja, itu adalah salah satu bentuk kecil yang bisa kita lakukan. Bukan karena saya anti makanan asing, namun makanan indonesia menurut saya jauh lebih menyehatkan daripada makanan asing,’’ ucap alumni Untag Surabaya itu.
Ideologi dan pengamalan Pancasila memang harus ditanamkan sejak dini kepada siapa saja. Terkait hal itu, Wakil Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Hariyono, dalam pemaparannya menyampaikan, seluruh masyarakat harus memahami makna dan tujuan Pancasila. Apalagi saat ini Pancasila telah menjelma dalam semua bidang keilmuan.
‘’Pancasila di Indonesia tidak hanya ada di dalam Mata Kuliah Wawasan Kebangsaan saja, tapi telah saat ini menjelma dalam semua bidang keilmuan yang ada di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya,’’ kata Hariyono.
Reporter