Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dalam rangka memperingati Bulan Bung Karno, Sarasehan dengan tema ‘Melestarikan Nilai-Nilai Luhur Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari’ di SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya menjadi salah satu agenda kegiatan Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya (3/6/24).
Perwakilan Komite Sekolah SMATAG Surabaya, Edi Setyono, hadir di kegiatan sarasehan dan memberikan paparan inspiratif yang menyoroti lagu ‘Bagai Taman Bhinneka Tunggal Ika’ karya Gus Nuril.
Lagu "Bagai Taman Bhinneka Tunggal Ika" mengajak semua peserta sarasehan untuk menjiwai nilai-nilai cinta, damai, dan kasih sayang antar umat beragama serta menyatukan hati dalam keragaman.
“Nyanyikan lagu tentang cinta, damai, dan kasih sayang. Saling menghormati antar umat beragama adalah kunci menuju kedamaian dunia,” ujarnya (3/6)
Edi menekankan bahwa Indonesia, dengan keberagaman suku, agama, bahasa, dan budayanya, adalah anugerah yang harus dijaga dengan baik. Ia menyebut keberagaman sebagai salah satu karakteristik terpenting bangsa ini, yang menjadi ciri khasnya di mata dunia.
“Bicara lintas agama di taman hati yang indah, itulah Indonesia. Pancasila menjadi perekat hidup bangsa, menjadi dasar negara, filosofi hidup bangsa,” paparnya
Menurutnya, kekayaan alam yang dimiliki Indonesia adalah keniscayaan, tetapi keberagaman adalah anugerah teristimewa.
“Kita harus bersyukur memiliki alat pemersatu bangsa yang majemuk, seperti Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” tandas Komite Sekolah SMATAG Surabaya tersebut
Latar belakang geografis Indonesia merupakan penyebab utama keberagaman. Letak strategis di antara dua samudera dan dua benua, serta kondisi sebagai negara kepulauan, menjadikan Indonesia kaya akan ragam suku, budaya, bahasa, dan agama.
“Pemuda Indonesia adalah harapan masa depan bangsa. Jadilah pemuda unggul, berkarya, dan berdampak global. Namun, ingatlah cita-cita luhur bangsa, yakni terwujudnya negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegasnya
Momen Hari Lahir Pancasila ini menjadi ajang untuk merayakan keberagaman Indonesia. Seluruh peserta sarasehan diajak untuk terus merawat dan menjaga keberagaman tersebut.
“Saling menghargai dan menghormati antara yang satu dengan yang lain, apapun golongannya. Mari kita sukses meraih cita-cita luhur bangsa,” tutupnya (Nabila)