Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Program studi Teknik Sipil dan Teknik Industri Fakultas Teknik Untag Surabaya mengadakan Kuliah Tamu “Peran Modern Bio Septic Tank Dalam Pemenuhan Agenda Sanitasi Global” yang diikuti oleh seluruh dosen dan mahasiswa Teknik Sipil dan Teknik Industri pada mata kuliah Rekayasa Lingkungan dan PPIC, Senin (20/3), di Theatre Room Gedung Pusat Yayasan dan Rektorat Lt.6.
Kuliah tamu menghadirkan 4 narasumber dari PT. Harmony Pilar Sentosa, Asterina Nur Imania S.Psi selaku Human Resource Development, Tutut Arinda S.SI., MT selaku Staff Teknik Lingkungan, Alfin Kusuma S.T selaku Production Planning and Inventory Control, dan Rio Andriano Tangkau S.H selaku SPV Marketing.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Untag Surabaya, Dr. Ir. Sajiyo, M.Kes. menyampaikan terima kasih bahwasannya dengan terselenggaranya kegiatan ini menambah jalinan relasi baru.
“Terima kasih kepada Kaprodi Teknik Industri, Hery Murnawan, ST., MT dan Kaprodi Teknik Sipil, Faradlillah Saves, S.T., M.T. yang telah berhasil menyelenggarakan kuliah tamu untuk dua prodi sekaligus. Saya berharap setelah diadakannya kuliah tamu ini, PT. Harmony dapat menjadi relasi bagi para mahasiswa Untag Surabaya saat melakukan kerja praktek yang akan mendatang,” ungkap Sajiyo
Sedangkan Tutut Arinda S.SI, M.T selaku pemateri sekaligus staff Teknik lingkungan di PT. Harmony mengatakan bahwa sebagai mahasiswa yang cerdas wajib mengedepankan keselamatan dan memberikan sebuah solusi terhadap segala masalah.
“Sebagai seorang Engineer, kita harus bisa mengajak masyarakat untuk melakukan peralihan penggunaan Septic Tank Konvesional menjadi Septic Tank Modern. Mengingat Septic Tank Konvesional memiliki banyak dampak dan kekurangan yang dapat menyebabkan stunting bagi balita karena tidak memenuhi standarisasi dari pemerintah. Dengan adanya septic tank modern ini bisa membunuh mikroorganisme air limbah akibat kotoran manusia menjadi air tanah yang ramah lingkungan. Hasil pengolahan dari bio septic tank ini sudah melewati uji laboratorium sehingga memenuhi standarisasai yang diberikan oleh pemerintah,” jelas Tutut
Alfin Kusuma S.T selaku narasumber sekaligus Production Planning and Inventory Control menyambung bahwasannya pola pikir pada setiap ilmu yang didapatkan itu jauh lebih penting daripada teori yang dipelajari, dengan ini mahasiswa harus selalu berpikir logis.
“Saya setuju dengan kata- kata Bu tutut, bahwa saat kita lulus, pola pikir kita yang akan jalan, teori yang kalian dapatkan selama kuliah hanya berpengaruh sedikit terhadap pekerjaan kalian. Karena di setiap teori yang mahasiswa pelajari pada kenyataan nya akan berbeda saat mahasiswa itu bekerja secara langsung di lapangan. Sejatinya, kalian tidak akan tahu masalah lapangan yang tiba- tiba timbul, dimana sebagai seorang engineer kalian dituntut untuk bisa memecahkan masalah tersebut dengan meminimalisir dampak yang akan terjadi setelahnya. Maka, jika kalian memiliki sebuah ide jangan hanya dipikirkan, namun coba dipraktikkan, agar paham tentang hambatan-hambatan hingga dapat menuju tujuan yang kalian harapkan,” pungkas Alfin (Galuh)