Sistem Hidroponik Dorong Ketahanan Pangan Perkotaan

  • 02 Januari 2025
  • VaniaS
  • 40

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non Reguler 08 Untag Surabaya memperkenalkan inovasi sistem tanam hidroponik di Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Sistem ini menjadi solusi efektif bagi daerah perkotaan dengan keterbatasan lahan.


Anggota kelompok KKN Non Reguler 08 meliputi Gantari Shafa mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Ghania Alya Haviza dari Fakultas Hukum, dan Luqman Amalludin, Dimas Noviyan Pratama dari Fakultas Teknik, dan Muhammad Robby Firdaus dari Fakultas Psikologi.


Hidroponik merupakan metode bercocok tanam modern yang menggantikan tanah dengan larutan nutrisi sebagai media utama. Dengan sistem ini, warga tidak hanya dapat memanfaatkan lahan sempit secara maksimal, tetapi juga memiliki peluang untuk meningkatkan kemandirian pangan di tengah keterbatasan ruang dan sumber daya. 


Sistem ini tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan, cocok untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah padat penduduk. Melalui program KKN, mahasiswa memberikan pelatihan langsung kepada warga, termasuk penggunaan alat monitoring pH untuk menjaga kualitas tanaman secara berkelanjutan.


Kegiatan ini berlangsung pada 14 Desember 2024 di Balai RW 10 Kelurahan Gading, melibatkan warga dari berbagai RT di lingkungan tersebut. Warga setempat diberi edukasi mengenai cara memanfaatkan hidroponik untuk bercocok tanam di lahan sempit sekaligus mempraktikkan proses penanaman hingga perawatan tanaman. Teknologi monitoring pH menjadi inovasi utama yang dikenalkan untuk memastikan hasil panen tetap berkualitas tinggi.


Luqman Amalludin, mahasiswa Program Studi Teknik Industri Untag Surabaya sekaligus anggota tim KKN, menekankan keunggulan hidroponik dalam efisiensi biaya. 


“Hidroponik menawarkan banyak keunggulan, salah satunya adalah efisiensi biaya yang rendah sehingga tidak membebani masyarakat secara finansial. Metode ini sangat relevan bagi wilayah padat penduduk seperti Kelurahan Gading,” ujarnya (24/12)


Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dia Puspitasari, S.Sosio., M.Si., menyatakan bahwa program hidroponik ini menjadi solusi efektif untuk keterbatasan lahan perkotaan. 


“Program hidroponik ini membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat menjadi solusi efektif untuk keterbatasan lahan di perkotaan. Saya bangga dengan upaya mahasiswa KKN 08 dalam mendampingi masyarakat. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi bagi wilayah lain,” ujar Dia Puspitasari (14/12)


Selama pelatihan, antusiasme warga terlihat jelas. Kamito, salah satu peserta pelatihan menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan harapan baru bagi ketahanan pangan lokal di wilayah mereka.


“Program ini memberikan harapan baru, terutama bagi kami yang tinggal di wilayah padat penduduk,” ujar Kamito (14/12)


Program ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam menciptakan solusi berkelanjutan. Dengan memanfaatkan lahan sempit secara optimal, metode hidroponik tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga meningkatkan kemandirian warga dan berpotensi menginspirasi wilayah lain untuk mengadopsi inovasi serupa.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter