Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Pemanfaatan sistem terintegrasi Code Stemi saat ini dapat membantu interdisiplin kesehatan dalam penanganan pasien serangan jantung. Sistem ini ditemukan oleh para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo dan telah dipublikasikan dalam jurnal Open Access Emergency Medicine.
Stemi sendiri adalah salah satu jenis serangan jantung berupa penyumbatan pembuluh darah arteri koroner secara total, sehingga otot-otot jantung tidak mendapat suplai oksigen.
Dekan FKUI, Prof. Dr dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB mengatakan, prognosis pasien dengan serangan jantung tipe stemi sangat dipengaruhi oleh waktu penanganan. Maka dari itu, pasien-pasien dengan gejala Stemi harus segera mendapatkan pertolongan agar kerusakan jantung lebih lanjut dapat dicegah.
"Semakin cepat pasien tersebut ditangani, tentu prognosisnya akan semakin baik," papar Ari. (9/11/2020)
Penelitian Code Stemi ini dilakukan analisis terhadap pasien dengan jumlah total 207 orang. Subjek penelitian yang dilakukan oleh para peneliti adalah seluruh pasien serangan jantung tipe Stemi yang datang ke RS Cipto Mangunkusumo dalam kurun waktu antara bulan Januari 2015 dan Desember 2018.
Setidaknya ada dua hasil utama dalam penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Indonesia tersebut. Menurut Ari, Durasi penanganan sangat berdampak pada penurunan timbulnya efek samping kardiovaskular dan tingkat kematian. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan rata-rata waktu rawat inap pasien kelompok kedua lebih cepat sehari dibanding kelompok pertama.
Sementara itu, kematian pasien serangan jantung Stemi ternyata menurun dari 8,33 persen pada kelompok pertama pre-Code Stemi menjadi 4,44 persen pada kelompok kedua Code Stemi. Terakhir Ari menegaskan, kehadiran Code Stemi sangat membantu tenaga kesehatan.
"Tindakan pencegahan berupa pengendalian faktor risiko adalah pilihan terbaik, apalagi melihat usia pasien serangan jantung di Indonesia tergolong muda. Keberadaan Code Stemi sangat membantu tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas pelayanan,’’ tegasnya.
Sumber : Tempo.co
Reporter