Ruang R. Ing. Soeparman Hadipranoto, Lt.9 Gedung Grha Wiyata Untag Surabaya diselimuti suasana haru dan kebanggaan pada Sabtu, 14 Juni 2025. Di sinilah 183 siswa kelas XII SMA 17 Agustus 1945 (SMATAG) Surabaya resmi dilepas dalam acara Purnawiyata tahun ajaran 2024/2025, menandai berakhirnya masa sekolah sekaligus dimulainya langkah menuju dunia baru yang lebih luas.
Dibalut suasana hangat dan penuh kekeluargaan, setiap detail acara dirancang untuk memberi makna mendalam bagi para lulusan. Setelah lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan, panggung disemarakkan oleh penampilan Tari Remo dari Anggun Fanina, siswi kelas XI yang juga anggota ekstrakurikuler tari. Gerak anggun nan dinamisnya bukan hanya menambah semarak acara, tetapi juga menjadi simbol bahwa budaya dan kreativitas terus hidup di lingkungan SMATAG.
Tidak sekadar seremoni kelulusan, Purnawiyata ini menjadi ruang perjumpaan terakhir sebagai siswa sebelum mereka benar-benar melangkah ke babak berikutnya. Kepala Sekolah SMATAG Surabaya, Drs. M. Ecep Sudrajat, M.M., dalam sambutannya menyampaikan pesan menyentuh yang menguatkan langkah para siswa. Dengan penuh haru, ia menegaskan bahwa para lulusan kini telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar alumni SMATAG Surabaya.
“Sebarkan kabar baik tentang SMATAG. Buat kami bangga, dan yang terpenting, buat orang tua kalian bangga. Hari ini adalah momen yang tak akan terulang, jadi kenanglah baik-baik masa SMA kalian,” pesannya, yang disambut dengan sorot mata berkaca dari beberapa siswa (14/6)
Suasana reflektif juga terasa ketika para tamu undangan, termasuk orang tua dan guru, mendengarkan wejangan dari pihak kampus. Salah satunya datang dari Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro, S.T., M.T., yang memberikan semangat kepada para lulusan untuk terus menapaki pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam penyampaiannya, ia memperkenalkan berbagai jalur pendidikan yang ditawarkan oleh Untag Surabaya, termasuk jalur rekognisi pembelajaran lampau (RPL), sebuah skema yang memungkinkan pengalaman kerja dikonversi menjadi Satuan Kredit Semester (SKS).
Di tengah semangat dan haru, Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, S.H,. M.M., menyelipkan kutipan yang menggugah dari Bung Karno.
“Gantungkan cita-citamu setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang,” katanya dengan tegas
Salah satu momen yang tak kalah berkesan adalah pengukuhan para siswa sebagai alumni SMATAG Surabaya. Momen ini turut disaksikan oleh perwakilan Ikatan Alumni SMATAG (IKA SMATAG), menjadi simbol estafet nilai-nilai SMATAG yang akan terus dijaga oleh generasi berikutnya.
Prosesi pelepasan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan wali kelas pun berlangsung khidmat. Satu per satu, siswa dari masing-masing kelas dipanggil ke depan dengan bangga, mengenakan seragam dan senyum haru yang menyiratkan semangat baru.
Tak kalah menyentuh, perwakilan siswa kelas XII, Mirsika Zahra Padli, menyampaikan pesan dan kesan mewakili teman-temannya. Ia mengingat kembali perjuangan dan kebersamaan selama masa SMA, dari ujian praktik, ujian sekolah, sesi pemotretan buku tahunan, hingga kenangan manis perpisahan di Bali.
“Hari ini mungkin hari terakhir kita bersama sebagai siswa SMATAG, tapi juga awal dari babak baru. Terima kasih atas setiap momen, semoga kita semua sukses di jalan masing-masing, dan silaturahmi ini tetap terjaga,” tutup Mirsika
Lebih dari sekadar seremoni akhir tahun ajaran, Purnawiyata SMATAG Surabaya 2025 menjadi ruang temu penuh makna antara harapan, kenangan, dan semangat baru. Di balik setiap senyum, pelukan, dan pesan yang terucap hari itu, tersimpan komitmen bersama, antara sekolah, siswa, guru, dan orang tua, untuk terus melangkah maju, membawa nilai-nilai Merah Putih Untag Surabaya yang telah ditanamkan selama tiga tahun terakhir menuju masa depan yang penuh kemungkinan. (Boby)