Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya meriahkan hari Sumpah Pemuda dengan cara yang unik. Setelah upacara dilaksanakan pada Jum’at (28/10) lalu, semua siswa mengikuti rangkaian acara fashion show mengenakan busana tradisional di lapangan SMPTAG Surabaya.
Memasuki pada perayaan Sumpah Pemuda ke-94, SMPTAG rayakan dengan upacara, lomba fashion show dan makan bersama dengan seluruh murid dari kelas 7 hingga 9 dengan balutan busana tradisional.
Adinda Azzah Ramadani Shelonita Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMPTAG menyatakan arti sumpah pemuda menurutnya adalah menumbuhkan jiwa nasionalis dan cinta tanah air.
“Dijaman modern saat ini banyak terjadi modernisasi, banyak remaja Indonesia yang condong untuk mengikuti budaya luar. Dengan diadakannya acara ini, mulai dari upacara hingga lomba fashion show diharapkan kita memiliki jiwa nasionalisme dan mencintai tanah air sembari menggunakan baju tradisional,” terang siswi kelas 9 tersebut.
Siswi mengenakan baju tradisional Bali saat ditemui Warta 17 Agustus itu juga menyatakan bahwa serangkaian acara ini adalah bentuk upaya untuk tetap melestarikan budaya Indonesia juga menjalin kebersamaan.
“Dengan acara ini, teman-teman diharapkan untuk tetap sadar akan adat istiadat kita dan juga budaya Indonesia yang harus dilestarikan dan tidak terpaut dengan gaya busana westernisasi,” harap siswi yang akrab dipanggil Adinda itu.
Selain itu, Adinda bersama dengan Shannabil Andriono juga menanggapi perihal isu bahwa pakaian adat akan menjadi salah satu seragam sekolah dari jenjang pendidikan SD hingga SMA.
Dilansir dari laman Instagram @folkative pada tanggal 12 Oktober silam, menyatakan bahwa Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) diisukan memiliki regulasi baru untuk pendidikan di jenjang SD hingga SMA mengenai seragam sekolah di tahun 2022. Bahwa pada peraturan yang baru, para siswa diwajibkan untuk baju tradisional setiap minggunya untuk meningkatkan jiwa nasionalisme dan kebersamaan.
“Sejujurnya tidak keberatan untuk memakai baju adat sebagai seragam, karena kita juga bisa menunjukkan bahwa baju adat di Indonesia sangat bervariasi dan bisa jadi lebih semangat kalau pakai baju adat karena bervariasi, tidak hanya itu itu saja,” ungkap siswi yang akrab dipanggil Shanna.
Lomba fashion show memakai baju tradisional pagi itu berhasil dimenangkan oleh kelas 8A sebagai juara pertama, 9A kedua, dan 7D ketiga. Dengan hadiah yang diberikan langsung oleh Dra. Hj. Wiwik Wahyuningsih, MM. selaku Kepala Sekolah SMPTAG.
Kemeriahan hari Sumpah Pemuda SMPTAG itu diakhiri dengan makan bersama di lapangan untuk para siswa dari kelas 7 hingga 9 yang sudah membawa bekal sendiri. (Ratna)