Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat, SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya bersama Puskesmas Menur Surabaya mengadakan Penyuluhan Kesehatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Jiwa, Rokok, dan Napza (Jirona), pada Rabu (15/5).
Kegiatan ini dihadiri oleh siswa kelas 7 dan 8, dengan mendatangkan pembicara Wiwin Rahma Diana. Penyuluhan ini terbagi menjadi tiga sesi utama yang mencakup perilaku hidup bersih dan sehat jiwa, bahaya rokok, serta dampak negatif Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (Napza).
Sesi pertama dimulai dengan pembahasan mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat jiwa. Dijelaskan bahwa menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan langkah awal untuk mencegah berbagai penyakit.
“Mencuci tangan dengan sabun, menjaga kebersihan gigi dan mulut, serta mandi secara teratur adalah langkah-langkah penting yang harus kita lakukan setiap hari untuk menjaga kesehatan,” tutur Wiwin (15/5).
Sesi kedua berfokus pada bahaya rokok. Wiwin memaparkan berbagai risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Ia menunjukkan data statistik yang menunjukkan peningkatan jumlah perokok di kalangan remaja.
“Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya, termasuk nikotin yang bersifat adiktif. Ini bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan,” jelasnya.
Wiwin juga memberikan gambaran visual tentang dampak rokok pada organ tubuh melalui gambar-gambar yang ditampilkan dalam presentasinya. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada siswa mengenai dampak merokok.
Tidak hanya itu, ia juga menekankan bahaya merokok bagi lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak dan orang lanjut usia yang rentan terhadap asap rokok.
Pada sesi akhir, Wiwin mengupas tentang bahaya Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya (Napza). Ia menjelaskan bahwa Napza dapat merusak kesehatan fisik dan mental, serta memiliki dampak sosial yang serius.
“Penggunaan Napza dapat merusak saraf otak, mengganggu fungsi kognitif, dan menyebabkan kecanduan yang sulit untuk diatasi,” tegasnya.
Kegiatan penyuluhan ini mendapatkan respon positif dari siswa dan guru SMPTAG Surabaya. Dewi Sartika, Guru BK SMPTAG Surabaya, mengapresiasi inisiatif Puskesmas Menur dan mengungkapkan harapannya agar kegiatan serupa dapat dilakukan secara rutin.
“Kami berharap penyuluhan ini bisa memberikan wawasan yang bermanfaat bagi para siswa, sehingga mereka dapat menerapkan gaya hidup sehat dan menjauhi hal-hal yang merugikan diri mereka,” ujarnya saat wawancara dengan Tim Warta 17 Agustus (15/5).
Para siswa juga terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam setiap sesi penyuluhan. Mereka banyak mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan Wiwin Rahma Diana, menunjukkan minat yang tinggi terhadap topik yang dibahas.
Dengan adanya penyuluhan ini, diharapkan para siswa SMPTAG Surabaya dapat lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan, serta menjauhi rokok dan Napza. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadakan program serupa demi menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas. (Nabila)