Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menggelar Soft Opening Gedung Kantor Pusat Yayasan dan Rektor pada Selasa, (21/12). Prosesi yang dihadiri oleh pejabat struktural di lingkungan YPTA Surabaya tersebut dilakukan secara luring dengan tetap mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Ketua panitia pembangunan, Ir. Bantot Sutriono, M.Sc mengatakan pembangunan gedung berlantai enam tersebut mengalami kemunduran imbas terjadinya pandemi Covid-19.
“Pelaksanaan gedung ini sempat tertunda karena Covid, target lima bulan mundur menjadi 13 bulan,” ujarnya.
Memiliki tema eco green building, gedung ini nantinya akan menggunakan aliran listrik yang diperoleh dari tenaga surya. Bantot menambahkan, gedung ini memiliki posisi sentral filosofis tanpa melupakan sejarah gedung sebelumnya yakni A, B dan C yang merupakan gedung induk di Untag Surabaya.
Drs. Ec. Mangapul Silalahi, MM. selaku ketua YPTA yang turut hadir dalam Soft Launching menyampaikan, pembangunan gedung kantor pusat tersebut bertujuan untuk mendorong pendidik untuk meningkatkan performa civitas akademika Untag Surabaya.
Demi menampung segala aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya dalam bentuk pendidikan dan pengajaran, Silalahi telah menyediakan lantai khusus yang terletak di lantai 4 dan 5.
“Segala aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya pendidikan dan pengajaran diperbolehkan untuk dilakukan di lantai 4 dan 5. Dengan harapan seluruh bimbingan skripsi, thesis, disertasi, harus dilaksanakan disini, tidak perlu ke cafe,” tegasnya.
Peresmian gedung ditandai dengan pelepasan ikan koi oleh Pengurus YPTA Surabaya, Rektor dan Wakil Rektor, serta Dekan dan Kepala Badan di lingkungan Untag Surabaya. Ikan koi yang berwarna merah putih melambangkan semangat Untag Surabaya sebagai Kampus Merah Putih dengan air sebagai semangat beradaptasi mengikuti arus perubahan zaman.
Diatas kolam ikan koi tersebut dilengkapi sebuah Pohon Walisongo sebagai landmark yang bermakna mempersatukan melalui pengetahuan. Disusun berbentuk segi delapan guna melambangkan Batik Untag Surabaya
Jurnalis