Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi (FE) UNTAG Surabaya bersama Indonesian Creative Entreprenuer (ICE) menggelar seminar program 1000 entrepreneur muda Indonesia, dengan tajuk ‘’Berani Berbisnis di Usia Muda’’. Seminar yang menghadirkan Founder Forum ICE, Budiono Lie, tersebut bertempat di Gedung Graha Wiyata lantai 9, Rabu (4/4/2018).
Dekan FE UNTAG Surabaya, Dr. Slamet Riyadi, M.Si., AK., CA., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemateri atas ketersediaannya memberikan ilmu dan pengalamanya kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi.
‘’Trima kasih banyak Budiono Lie atas waktu yang diberikan pada kami di tengah-tengah kesibukannya,’’ ucap Riyadi.
Lebih lanjut, dia menegaskan ketika membahas entrepreneur jangan terlalu memperdebatkan istilah, apakah itu kewirausahaan atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi yang harus menjadi perhatian adalah bagaimana menjadikan sesuatu menjadi bernilai dan berharga.
‘’Bagi saya sebuah istilah tidaklah terlalu penting, baik itu entrepreneur, kewirausahaan atau UMKM, justru yang harus kita tegaskan ketika berbicara tentang enterpreneur yaitu bagaimana mengolah suatu, yang semula tidak bermakna menjadi sesuatu yang sangat bermakna,’’ jelasnya.
Sementara itu, Budiono Lie mengatakan, seorang entrepreneur haruslah berani berbeda, berani bersaing dan berani mengambil resiko.
‘’Seseorang entrepreneur jangan pernah takut gagal, karena kegagalan merupakan langkah menuju keberhasilan. Dari kegagalan kita akan belajar banyak hal. Setiap usaha pasti akan ada pesaing dan resiko. Nikmati saja, itu merupakan proses menuju kesuksesan,’’ tuturnya.
Lie menambahkan, bahwa menjadi karyawan ataupun pegawai tidak menghalangi jiwa kewirausahaan. Karena kewirausahaan adalah kemandirian kepercayaan diri dan keyakinan ownership.
‘’Saya berawal dari seorang karyawan, tetapi saat ini bisa menjadi pemilik perusahaan. Artinya, Anda boleh karyawan, bekerja pada orang lain, tapi jiwa entrepreneurship bisa Anda munculkan, tidak dihalangi oleh status apapun,’’ pungkasnya.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme