Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Seminar Nasional yang diadakan oleh Forum Dosen Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (FORDES ISEI) bersama cabang Surabaya Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya bertempat di Ruang Q. 210 Gedung Roeslan Abdulgani Untag Surabaya menghadirkan beberapa pembicara ahli, salah satunya Prof. Dr. Prasetyo Hadi, SE., MM., CFMP, Guru Besar UPN Veteran (UPNVT) Jakarta.
Pada tema ‘Keberlanjutan Dunia Usaha Menghadapu Perubahan Lingkungan Bisnis Global’, Prasetyo Hadi menjelaskan materi dengan judul ‘Ambidexterity Sebagai Mediasi Dynamic Capability Dalam Meningkatkan Keberlanjutan Usaha’.
Menurut Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan UPNVT Jakarta tersebut, salah satu tantangan dalam dunia usaha saat ini adalah perubahan perilaku manusia yang cenderung lebih memilih pelayanan cepat dan praktis.
“Dalam era ini, orang cenderung lebih menginginkan layanan yang cepat dan praktis. Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah kita sebagai pebisnis mampu menjawab perubahan dunia bisnis ini? Jawabannya adalah, mari kita restrukturisasi sumber daya yang dimiliki,” ungkapnya (12/10).
Adapun penjelasan mengenai konsep keberlangsungan usaha yang dipaparkannya.
“Konsep keberlangsungan usaha adalah konsep yang melibatkan kemampuan organisasi untuk mempertahankan kinerja yang baik dalam jangka panjang dengan memperhatikan dimensi ekonomi, lingkungan, dan sosial. Ini mencakup kemampuan untuk beradaptasi dan tumbuh di dalam lingkungan bisnis yang dinamis,” ujar Wakil Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Surabaya tersebut.
Manajemen strategis merujuk pada kemampuan suatu organisasi untuk secara bersamaan melakukan ekplorasi dan eksploitasi. Eksplorasi merujuk pada upaya mencari, mengembangkan penemuan baru, dan menghasilkan ide-ide inovatif, serta memanfaatkan peluang-peluang baru. Sedangkan eksploitasi yaitu mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi sumber daya, proses, serta memanfaatkan yang sudah ada.
Prasetyo Hadi yang juga menjabat sebagai Pengurus ISEI Pusat sejak 2017 hingga sekarang, telah menjelaskan mengenai faktor-faktor internal yang mendukung ambidexterity organisasi.
“Faktor internal seperti budaya inovasi, kepemimpinan yang mendukung, dan fleksibilitas struktur organisasi berperan penting dalam mendukung ambidexterity organisasi. Budaya inovasi yang kuat memungkinkan integrasi eksplorasi dan eksploitasi. Lingkungan bisnis yang dinamis mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai ambidexterity. Organisasi harus mampu membaca sinyal pasar dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal. Pengelolaan ambidexterity perlu menjadi bagian integral dari manajemen strategis organisasi,” tutupnya. (Laras)