Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bulan Ramadhan menjadi waktu yang paling tepat untuk menggencarkan berbagai jenis usaha. Sesuai dengan strategi pemasaran, dunia bisnis menawarkan berbagai diskon atau potongan harga.
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya, Prof. Dr. Tri Ratawati Ak., MS., CA., CPA., mengutarakan pertimbangan potongan harga harus tetap mengacu pada keuntungan tanpa meninggalkan kerugian bagi perusahaan.
“Produsen terlebih dahulu harus menentukan biaya proses produksi. Di luar itu, masih banyak pertimbangan lain yang mempengaruhi harga,” katanya saat wawancara dengan Tim Warta 17 Agustus pada Selasa, (10/4).
Prof. Tri menerangkan, langkah pertama dalam penentuan harga jual yaitu dengan memperhitungkan harga pokok produksi.
“Masing-masing komponen ini harus teridentifikasi. Karena, hal ini berpengaruh perhitungan harga pokok produksi pada tahap selanjutnya. Yang dihitung komponennya mulai bahan baku, gaji tenaga kerja langsung overhead pabrik,” jelasnya.
Komponen bahan baku adalah bahan yang masuk ke proses pembuatan produk yang dihasilkan. Sedangkan upah merupakan salah satu komponen dalam perhitungan upah para kerja yang menghasilkan produk tersebut.
“Overhead perusahaan adalah segala sesuatu yang terjadi selama proses produksi. Tapi, bukan kategori biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Contohnya jika packaging,” ucapnya.
Kemudian lakukan pencatatan dan menghitung setiap biaya dalam komponen produksi. Kuantitas akumulasi unit produksi menjadi acuan dalam perhitungan biaya produksi yaitu membagi kuantitas unit dengan total biaya.
“Semua yang berkaitan pada proses produksi kita hitung dan kita total. Membagi biaya total dengan unit yang diproduksi. Besar kecil keuntungan bergantung dari keinginan masing-masing pelaku usaha. Dalam bisnis tentu terdapat pesaing yang penting dalam penentuan harga jual agar produk dapat menguasai pasaran,” ungkap Dosen FEB tersebut.
Produsen harus memikirkan harga pasar dari produk serupa dan jika harganya lebih tinggi dari pesaing, maka dia harus memberikan nilai tambah yang lebih tinggi untuk produk tersebut. Selain itu, peningkatan margin harus mempertimbangkan potensi risiko kerusakan dan kecacatan masing-masing produk.
“Namun jangan sampai margin laba tidak menutupi setiap aspek yang telah keluar. Jangan sampai juga terlalu tinggi hingga harga jual tinggi,” ujarnya.
Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan harga jual Ini sama dengan biaya produksi yang menguntungkan. Diskon dihitung setelah margin sehingga harganya tetap di atas biaya produksi dan di bawah margin maksimum.
“Beberapa produk sejenis dan pesaing menjadi pertimbangan penting. Diskon baru ditambahkan di antara biaya produksi dan margin maksimum,” tutup Prof. Tri.
Berbeda dengan penentuan harga jual pada bisnis berbasis industri produksi. Pada bisnis dagang, tidak ada perhitungan untuk produksi. Namun dengan menetapkan tingkat keuntungan pada penjualan produk secara langsung langsung. (Nabila)