Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Izzul Latuconsina, mahasiswa alumni Ilmu Komunikasi Untag Surabaya sukses menjadi pengusaha muda dengan mendirikan Rumah Makan Khas Maluku by Dapur Fizzul Internasional. Rumah makan ini menjadi pelopor nomor satu makanan khas Maluku, tidak hanya di Indonesia namun hingga mancanegara.
Rumah Makan Khas Maluku by Dapur Fizzul Internasional berawal dari masakan rumah yang sangat diminati oleh banyak orang. Awalnya, Izzul sapaan akrabnya, hanya menjual bumbu ikan kuah kuning kenari dalam kemasan botol dengan harga Rp 15.000 per botol, memberikan kemudahan bagi orang-orang yang ingin menikmati hidangan tersebut tanpa ribet memasaknya.
Peminat bumbu ikan kuah kuning kenari tidak hanya berasal dari Indonesia tetapi juga mencapai London, Inggris, dan seluruh Indonesia. Ini menjadi dorongan awal untuk membentuk Rumah Makan Khas Maluku by Dapur Fizzul Internasional.
Izzul mendirikan cabang pertama Rumah Makan Khas Maluku di Jakarta Timur pada 9 Oktober 2023, dan cabang kedua di Surabaya pada 30 Desember 2023 lalu.
“Respon positif dari warga Surabaya sangat baik, pelanggan kita bukan hanya dari orang Indonesia Timur, namun berbagai daerah seperti Kalimantan, Medan, Padang, Aceh, Palembang, Jawa Tengah. Semua datang untuk mencoba hidangan khas Maluku,” ungkap Izzul (25/1).
Rumah Makan Khas Maluku by Dapur Fizzul Internasional memiliki makanan khas unggulan, seperti ikan kuah kuning kenari dan papeda, dengan bahan baku berkualitas dari Maluku. Keaslian dan kekayaan rempah-rempah nusantara menjadi pembeda dari rumah makan lainnya.
“Nilai otentik dapat dan dijamin kaya akan rempah-rempah nusantara. Itu yang jadi pembeda dari rumah makan lainnya,” imbuhnya
Selain itu, ditunjang dengan menu lainnya seperti ikan bakar momar colo colo, ikan bakar kerapu atau kakap ambon, ikan bakar dada tuna ambon, ikan goreng bubara atau tuna ambon colo-colo, nasi kuning ambon, setup pisang ambon, es kacang merah ambon, rujak natsepa ambon, pisang goreng ambon, dan es teh pala.
“Semua bahan baku yang digunakan, seperti ikan, pala, kenari diambil langsung dari Banda Neira (Maluku), dan sagu manta dari Ambon,” katanya.
Alumni Ilmu Komunikasi Untag Surabaya ini menegaskan bahwa kesuksesannya tidak lepas dari pengalamannya selama kuliah.
“Pengalaman saya memberikan banyak ilmu, seperti dalam hal bernegosiasi dan belajar memahami psikologis konsumen. Saat kuliah, selama tiga tahun berturut turut mengikuti Expo Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia. Tahun 2019 di Politeknik Negeri Batam, tahun 2020 di Jakarta (daring), juara 1 kategori makanan minuman di Universitas Podomoro, tahun 2021 di Univ Brawijaya. Kesempatan itu bisa saya dapatkan gratis dari dukungan kampus, ini menjadi pengalaman yang luar biasa dari untag Surabaya,” papar Owner Dapur Fizzul Internasional.
Sebagai motivasi bagi generasi muda, Izzul mengajak teman-teman mahasiswa untuk tidak takut mencoba hal baru, terutama dalam berwirausaha
“Gunakan waktu kalian sebaik mungkin, mencoba hal baru yang kalian merasa nyaman dan lakukan bukan karena terpaksa, itu nantinya akan menjadi hobi, dan dari hobi menjadi pundi pundi penghasilan. Lakukan sebaik mungkin dan atur strategi untuk kedepannya. Jangan bekerja karena mood, bekerja sesuai otak dan hati, maka semua berjalan dengan baik dan benar,” tekan Izzul
Izzul berharap agar Untag Surabaya dapat lebih banyak mencetak wirausaha muda unggul yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
“Harapan saya, Untag Surabaya harus menciptakan wirausaha muda unggul yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Karena menjadi mahasiswa, bukanlah halangan untuk membuka usaha, tetap berfikir kritis dan modern. Semoga Rumah Makan khas Maluku by Dapur Fizzul Internasional dapat membuka cabang di seluruh Indonesia hingga mendunia ke kancah internasional,” tutupnya.
Reporter