Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Setelah sempat gagal pada akhir Juli 2020 lalu, kabarnya Rocket Lab akan meluncurkan misi baru yang akan dimulai pada Rabu malam, 26 Agustus 2020 di New Zealand
Merujuk informasi dari Space, Electron dijadwalkan akan lepas landas dari situs peluncuran Rocket Lab di Selandia Baru. Rocket Lab bertujuan untuk meningkatkan akses ke luar angkasa dengan Electron setinggi 57 kaki atau setara dengan 17 meter, yang dapat melayang kurang lebih sekitar 660 lbs. atau 300 kg muatan ke orbit Bumi rendah pada setiap penerbangan.
Pada akhir Juli kemarin, diketahui Rocket Lab telah melacak dan menemukan masalah - masalah ke satu koneksi listrik yang salah di bagian atas Electron. Perwakilan perusahaan menekankan pada saat itu bahwa booster akan beroperasi kembali.
Rocket Lab berencana untuk menangkap Electron yang jatuh dari langit dengan helikopter. Hal itu dilakukan karena Electron terlalu kecil untuk melakukan pendaratan vertikal pendorong seperti tahap pertama roket Falcon 9 SpaceX.
Selain itu diketahui bahwa Rocket Lab juga memiliki pandangan yang jauh melampaui orbit Bumi. Perusahaan berencana untuk meluncurkan misi berburu kehidupan ke Venus pada 2023. Visi keseluruhan perusahaan melibatkan Electron menjadi roket reusable atau roket yang dapat digunakan kembali.
Pendiri dan CEO Rocket Lab, Peter Beck mengatakan bahwa kendaraan luar angkasa juga dapat digunakan untuk tujuan lain, salah satunya dari Electron and Rocket Lab.
‘’Bus pesawat luar angkasa Photon dari Electron and Rocket Lab juga dapat digunakan untuk menjelajahi tujuan jauh lainnya,’’ ujar Peter Back.
Sumber: News.id
Reporter