Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Nasi menjadi makanan pokok yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bahkan, bagi beberapa orang, meskipun sudah menyantap seporsi mie ayam, bakso, atau soto, mereka tetap merasa belum makan jika belum mengkonsumsi nasi.
Meskipun nasi merupakan sumber karbohidrat yang aman, namun kandungan glikemiknya yang tinggi dapat meningkatkan risiko peningkatan kadar gula darah jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dilansir dari Kompas.com, kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh tentu tidak dapat diabaikan, karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Salah satu cara untuk menjaga agar gula darah tetap stabil adalah dengan mengatur pola makan nasi secara tepat.
Menjalankan pola makan yang baik dapat mencegah penyakit kronis. Selain itu, menjaga ukuran porsi makan juga membantu menjaga berat badan agar tetap ideal.
Tidak ada takaran pasti yang ditetapkan untuk konsumsi nasi. Namun, menggunakan tangan untuk mengukur takaran nasi yang akan dimakan dapat menjadi salah satu cara yang mudah untuk dipraktikan.
Satu kepalan tangan orang dewasa sekitar setara dengan 100 gram nasi. Anjuran untuk perempuan dewasa adalah tidak mengkonsumsi nasi lebih dari 400 gram per hari, sedangkan pria dewasa sebaiknya tidak mengkonsumsi nasi lebih dari 500 gram per hari.
Hal tersebut didasarkan pada kebutuhan rata-rata energi orang dewasa di Indonesia, untuk perempuan sekitar 2.000 kalori dan pria membutuhkan rata-rata 2.300 kalori. Oleh karena itu, baik perempuan maupun pria disarankan untuk tidak mengkonsumsi lebih dari 3 porsi dalam sehari.
Secara sederhana, idealnya mengkonsumsi nasi sekitar 4-5 kepal perhari, yang dapat dibagi dengan 1,5 kepal nasi untuk sarapan, 2 kepal nasi untuk makan siang, dan 1,5 kepal nasi untuk makan malam.
Menjaga pola makan sama halnya dengan mengamalkan pepatah “lebih baik mencegah dari pada mengobati” (Azri)