Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Akhir kepemimpinan Kabinet Nawasena Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Untag Surabaya berhasil menyelesaikan serangkaian kegiatan FISIPOLOGY 5.0 dengan puncak acara Talkshow 'Potensi Generasi Z Menuju Indonesia Emas 2045'.
Talkshow FISIPOLOGY 5.0 dibuka dengan sambutan dari Ketua Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., yang menekankan pentingnya jiwa nasionalis dan semangat patriotisme pada generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
“Pemahaman sejarah kemerdekaan dan pergerakan nasional adalah kunci dalam membentuk jiwa nasionalis,” tukasnya (17/11).
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA menyampaikan keyakinannya akan potensi kontribusi yang signifikan dari Generasi Z dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
“Mayoritas Generasi Z cenderung menginginkan hasil instan dan terkadang kurang bersedia melewati proses yang diperlukan. Untuk meraih impian Indonesia Emas 2045, proses dan pengalaman memegang peranan krusial,” tegas Rektor Untag Surabaya.
Dengan bonus demografi yang diharapkan pada tahun 2030, Prof. Nugroho menekankan pentingnya pemilihan spesialisasi dan optimalisasi potensi sebagai langkah kunci.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemukulan gong oleh Rektor Untag Surabaya, menandai resmi dibukanya acara. Novval Qadar, Puteri Fisip Berbakat 2023, juga turut mempersembahkan Tari Jejer Jaran Dawuk, menambah nuansa budaya pada acara tersebut.
Talkshow FISIPOLOGY 5.0 dihadiri oleh pemateri terkemuka, Anggota DPR RI Komisi X Dapil Jawa Timur 1 Surabaya Sidoarjo, Puti Guntur Soekarno, S.IP, yang menggarisbawahi peran teknologi dalam meningkatkan kualitas diri.
“Generasi Z harus aktif menggunakan teknologi sebagai alat pembentukan diri dan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa. Yang pada akhirnya akan berkontribusi pada cita-cita Indonesia menjadi negara emas pada tahun 2045,” jelas Puti Guntur Soekarno.
Selain itu, Agatha Retnosari, S.T., Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, turut menyampaikan pandangannya mengenai perbedaan pola pikir antara Generasi Z dan generasi sebelumnya. Terutama menyoroti kesadaran Generasi Z terhadap kesehatan mental yang menurutnya lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya.
Sementara itu, Nara Garini Ayuningrum, S.Tr.I.Kom., M.A., Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, sekaligus pemateri ketiga pada Talkshow menyoroti ketergantungan Generasi Z pada teknologi.
“Ketergantungan pada teknologi dapat membuat mereka kurang responsif terhadap situasi yang lebih luas. Seharusnya, teknologi digunakan sebagai alat pembentukan diri, bukan sebagai ketergantungan. Namun, perlu diingat bahwa teknologi tidak dapat menggantikan kemampuan berpikir kritis dan kreatif,” pungkas Nara.
Sebagai perwakilan Generasi Z, Elang Bagus Dwi Tunggal, S.H., Gus Kota Mojokerto 2021, memberikan feedback mengenai sifat kreatif, percaya diri, dan adaptif yang diperlukan oleh generasinya untuk meraih kesuksesan. Ia menekankan pentingnya menggabungkan teknologi dengan kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk mencapai potensi penuh Generasi Z.
FISIPOLOGY 5.0 bukan hanya refleksi peran Generasi Z untuk Indonesia Emas 2045, namun merupakan wadah bagi mahasiswa untuk menggali potensi diri dan berkontribusi positif. FISIPOLOGY 5.0 sukses menyajikan diskusi mendalam dan inspiratif, membuka wawasan serta mengeksplorasi potensi Generasi Z dalam membentuk masa depan Indonesia yang gemilang. (Nabila)