Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) UNTAG Surabaya melakukan MoU dengan Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri Indonesia (ISTMI) pada Kamis, 9 Maret 2017 di Gedung Graha Wiyata lantai 9. MoU tersebut merupakan salah satu cara untuk segera membuka program profesi insinyur.
Ketua Prodi Teknik Industri, Ir. M.Singgih.,MM menjelaskan, kerjasama ini merupakan salah satu cara untuk menjembatani Prodi Teknik Industri dalam rangka membuka program profesi insinyur. Gelar sarjana teknik dalam kurikulum KKNI lulusan S1 Teknik atau ST memiliki kemampuan level 6, maka diperlukan tambahan kuliah program profesi insinyur yang nantinya akan mendapat gelar profesi insinyur.
“Untuk bisa menjadi ahli atau profesional harus mencapai kemampuan level 7. Sampai sekarang di Indonesia baru ada 3 universitas yang memiliki program profesi insinyur,” katanya.
Selain itu, ungkap Ir. Singgih kedepan lulusan S1 jika ingin bekerja dan menanjakkan karir sebagai ahli atau profesional, maka setelah S1 harus melanjutkan kuliah program profesi insinyur. Untuk masa perkuliahan sarjana profesi dibutuhkan waktu 1-2 tahun, dengan sistem perkuliahan 70% dilaksanakan di perusahaan tempat magang dan 30% di perkuliahan dalam kampus.
“Kerjasama Prodi Teknik Industri UNTAG Surabaya dengan ISTMI juga akan mencakup dalam kerjasama di beberapa pelatihan-pelatihan dan perlombaan dalam memacu mahasiswa Teknik Industri untuk menciptakan inovasi-inovasi terbaru didunia teknik Industri,” tambahnya.
Lebih lanjut Ir. Singgih berharap MoU dapat menjadi salah satu jalan pembuka bagi Prodi Teknik Industri untuk segera membuka program profesi insinyur dan memudahkan dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan.
Sementara itu, ketua ISTMI Ir.Faizal Safa,M.Sc.,IPM mengatakan, salah satu tujuan ISTMI ke UNTAG Surabaya untuk memberikan pedoman teknis dalam menyelenggarakan program profesi insinyur, mempercepat pelaksanaan program profesi insinyur, dan menjamin ketertiban pelaksanaan program profesi insinyur dalam penyelengaraan Tridarma Perguruan tinggi.
“Diharapkan dengan adanya program profesi insinyur para sarjana teknik memiliki kemampuan level 7 KKNI diantaranya kemampuan merencanakan dan mengelola sumberdaya keteknikan yang berada dibawah tanggung jawabnya dan mengevaluasi secara komprehensif dengan memanfaatkan IPTEK,” paparnya.
Selanjutnya para lulusan diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah teknis untuk pengembangan strategis organisasi bidang kerja, kemampuan memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menghasilkan nilai tambah dan manfaat untuk masyarakat, di dalam bidang ke insinyurannya melalui pendekatan monodisiplin dan multi disiplin dan kemampuan melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahlian.