Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Menanggulangi maraknya permasalahan limbah plastik, tempurung kelapa menjadi inovasi baru sebagai material komposit ringan berbahan alami pengganti logam.
Tugas akhir mahasiswa Teknik Mesin Untag Surabaya, Mochammad Darisunajiha meneruskan kolaborasi grand riset dosen temukan kebaharuan material komposit berbahan dasar serbuk tempurung kelapa dan poliprofilen limbah plastik.
Daris mengaku penemuan ini menjadi sebuah alternatif ramah lingkungan dengan menanfaatkan bahan alami sebagai campuran komposit.
''Banyaknya limbah plastik yang sudah tidak terkendali, material komposit inilah yang diharapkan dapat menjadi sebuah produk yang lebih berguna, seperti baja ringan, bumper motor, atau sebagai papan kanopi yang lebih ramah lingkungan,'' ucapnya (21/2/23)
Proses pembuatan material komposit dimulai dari penghancuran tempurung kelapa yang kemudian dikeringkan ke dalam mesin oven. Terdapat 2 proses dalam mesin oven yakni direndam di air hangat untuk mengangkat kotoran yang mengikat di partikel yang kedua guna mengurangi kadar air yang ada pada tempurung kelapa.
''Pada proses pencetakan, dimulai dari pelelehan biji plastik dengan suhu 170 derajat celsius dalam jangka waktu kurang lebih 40 menit. Serbuk tempurung kelapa dicampur dengan lelehan plastik lalu diaduk hingga 20 menit, dan dicetak menjadi sebuah batangan-batangan komposit,'' jelas Daris
Penelitian melalui bimbingan Dosen Teknik Mesin, Dr. I. Made Kastiawan, S.T., M.T. tersebut mendapatkan dukungan penuh dari Universitas.
''Tentunya juga menjadi kolaborasi antara dosen dan mahasiswa yang cukup erat. Dukungan dari institusi cukup besar dalam rangka menciptakan inovasi-inovasi yang dapat mendukung topik riset, mengingat universitas juga memiliki topik riset dan unggulan riset terkait dengan material terbarukan. Dalam hal ini, tentunya match antara penelitian dengan universitas, berjalan dengan baik'' jelas Made
Penelitian ini berhasil membawa calon wisudawan Untag Surabaya periode gasal 2022/2023 menduduki karya penelitian menarik dengan harapan hasil temuan dapat mengurangi penggunaan logam yang memiliki kekuatan setara.
''Kami melakukan ini dalam rangka mencapai material yang ramah lingkungan dan terbarukan, serta memiliki kekuatan bagus dengan rasio berat jenis yang kecil. Semoga material komposit ini mampu meminimalisir penggunaan logam yang selama ini menghasilkan polusi alam. Jadi kami mengacu kesana,'' tutup Dosen Teknik Mesin tersebut.
Reporter