Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Fakultas Teknik Untag Surabaya menggelar seminar bertajuk ‘Integrasi Sistem Monitoring dengan Kebijakan Keamanan’, pada Rabu, 9 Oktober 2024, di Auditorium Lantai 6 Gedung R. Ing. Soekonjono.
Seminar ini menghadirkan Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), Dr. Yudhistira Nugraha, S.T., M.ICT Adv.,D. Phil, sebagai pembicara utama, yang membahas pentingnya keamanan siber di era transformasi digital. Hal ini menjadi ajang penting dalam memperkuat kesadaran mengenai keamanan siber di kalangan akademisi dan mahasiswa.
Dalam seminar tersebut, Untag Surabaya menjadi salah satu dari 32 perguruan tinggi di Indonesia yang menerima sistem monitoring keamanan informasi dari Pusdatin. Alat ini diharapkan dapat memperkuat keamanan sistem informasi di lingkungan kampus dan memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam mempelajari praktik keamanan siber.
“Kalau bicara cyber security, salah satu komponen pentingnya adalah people, yaitu pengembangan SDM dan talenta digital. Harapannya, dengan sistem manajemen kampanye informasi yang diterapkan di Untag Surabaya, ini akan mendorong pengembangan kapasitas di universitas ini, baik untuk dosen maupun mahasiswa,” ungkap Dr. Yudhistira (10/10)
Dr. Yudhistira juga menekankan bahwa transformasi digital yang semakin masif menuntut adanya kesadaran yang tinggi terhadap keamanan siber.
“Dengan konektivitas yang menghubungkan manusia dan kebutuhan kita terhadap berbagai informasi di platform digital, keamanan siber menjadi salah satu esensi penting. Ini harus diterapkan di semua lapisan, mulai dari infrastruktur, data, hingga aplikasi,” tambahnya
Dr. Yudhistira berharap materi dalam seminar ini dapat meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya keamanan siber, serta mendorong mereka menjadi garda terdepan dalam melindungi sistem elektronik, baik di kampus maupun di tingkat nasional. Untag Surabaya melalui seminar ini dan penerapan sistem monitoring keamanan informasi berkomitmen untuk membentuk talenta digital yang siap menghadapi tantangan keamanan siber.
“Semoga seminar ini memicu kesadaran mahasiswa akan pentingnya keamanan siber, sehingga mereka bisa menjadi pelindung sistem elektronik di lingkungan Untag, dan nantinya di Indonesia. Mahasiswa Untag Surabaya diharapkan mampu berperan aktif dalam menjaga keamanan sistem elektronik dan mendukung visi Indonesia Emas 2024,” tutup Yudhistira.
Sementara itu, Ketua Program Studi (Kaprodi) Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Untag Surabaya, Yusrida Muflihah, M.Kom., menyambut baik penerapan sistem monitoring keamanan informasi di Untag Surabaya. Ia mengungkapkan bahwa sistem ini sejalan dengan fokus Prodi Sistekin yang menaruh perhatian besar pada keamanan sistem informasi.
“Kami sangat berterima kasih dan merasa terhormat karena Untag Surabaya terpilih menjadi salah satu dari 32 kampus yang menerima sistem monitoring dari Pusdatin. Ini sangat mendukung fokus kami di bidang keamanan,” kata Yusrida (10/10)
Menurut Yusrida, sistem monitoring keamanan informasi ini akan menjadi bagian penting dalam pengembangan kurikulum di Prodi Sistekin Untag Surabaya.
“Kami akan menjadikan sistem monitoring ini sebagai studi kasus dalam berbagai mata kuliah. Seperti sekarang ini yang sudah ada mata kuliah di Sistekin, Keamanan Jaringan, Forensika Digital, dan Tata Kelola Keamanan. Kehadiran alat ini di kampus akan membantu mahasiswa memahami secara langsung bagaimana sistem monitoring bekerja dan bagaimana keamanan siber diimplementasikan dalam dunia nyata,” jelasnya
Dengan adanya sisten monitoring keamanan informasi ini, Yusrida berharap Untag Surabaya dapat menjadi salah satu kampus yang memimpin dalam pengembangan talenta di bidang keamanan siber.
“Kami berharap dengan adanya alat monitoring ini, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga bisa melihat bagaimana integritas sebuah informasi bisa diuji melalui praktik langsung. Ini sangat penting untuk mendorong kemampuan critical thinking mereka,” tambahnya.
Dalam wawancara terpisah melalui Zoom Meeting, Taufikkurahman Ginting, perwakilan dari Pusdatin, menyatakan bahwa Untag Surabaya dipilih karena Untag Surabaya telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam bidang transfer of knowledge dan pembimbingan mahasiswa yang mendalami keamanan informasi (IT security).
“Tidak banyak kampus yang fokus pada IT security, tetapi Untag Surabaya telah menerima mahasiswa yang serius mendalami bidang ini. Kami melihat potensi besar di sini,” kata Ginting
Taufikkurahman menambahkan bahwa Pusdatin berharap Untag Surabaya dapat berkontribusi lebih dalam edukasi keamanan informasi, baik melalui peningkatan kesadaran maupun partisipasi aktif dalam event keamanan siber.
“Kami berharap Untag Surabaya bisa melahirkan white hacker yang dapat membantu sektor pemerintah dan swasta dalam memperkuat keamanan informasi. Dengan adanya program studi dengan fokus keamanan cyber di Untag Surabaya, ini bisa menjadi contoh bagi kampus lain. Saat ini, banyak praktisi keamanan siber yang belajar secara otodidak, sehingga program ini sangat penting untuk pengembangan bidang ini,” ujarnya
Seminar ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung visi Indonesia Emas 2024, dengan fokus pada pengembangan talenta digital yang andal. Dukungan dari Pusdatin Kemdikbudristek dan antusiasme akademisi serta mahasiswa menjadikan seminar ini langkah awal penting untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan keamanan siber di Untag Surabaya. (Boby)