Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Implementasi You Only Look Once (YOLO) dalam Sistem Rekognisi Ekspresi Wajah untuk Analisis Gaya Belajar Sekolah Dasar, karya mahasiswa Teknik Untag Surabaya dinilai sebagai terobosan baru dalam dunia pendidikan.
Edo Abriyanto Putra, mahasiswa Program Sarjana Teknik Informatika Untag Surabaya mengembangkan sebuah sistem deteksi ekspresi wajah di sekolah dasar tempatnya bekerja. Dalam penelitiannya, ia melibatkan siswa-siswi sekolah tersebut. Sistem ini mampu mendeteksi berbagai ekspresi wajah, seperti senang, sedih, marah, dan emosi lainnya.
Edo menjelaskan bahwa inspirasi karyanya muncul dari pengalaman saat pandemi COVID-19 melanda. Saat itu, seluruh pembelajaran diadakan secara daring, dan ia melihat dampak negatif pada semangat belajar siswa.
“Saya terinspirasi saat bekerja di salah satu sekolah dasar setelah pandemi COVID-19. Saat itu seluruh sistem pembelajaran di sekolah diadakan secara daring atau online. Meskipun pembelajaran hanya dilakukan di rumah masing-masing, tetapi saya melihat adanya dampak psikis dan semangat belajar yang menurun serta ketidaksesuaian gaya mengajar dengan siswa,” kata Edo (17/9)
Mahasiswa yang telah lulus awal bulan September ini juga mengaku bahwa sistem deteksi ekspresi wajah yang ia ciptakan tidak hanya membantu dalam mengetahui perasaan siswa selama pembelajaran, tetapi juga dapat membantu para pengajar menyesuaikan gaya mengajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. Hal ini tentu membantu para pengajar dalam menyikapi gaya belajar yang sesuai.
“Tidak menyangka bahwa Tugas Akhir saya ini menjadi inovasi dan terobosan baru dalam dunia pendidikan. Salah satu kegunaan sistem ini untuk menentukan gaya belajar siswa dengan harapan siswa bisa belajar dengan senang sesuai dengan kemampuan daya tangkap,” imbuhnya
Namun, perjalanan Edo dalam mengembangkan sistem ini tidak tanpa tantangan. Ia mengaku sempat kesulitan mendapatkan dataset yang sesuai untuk melatih sistem tersebut.
“Ada suatu hal baru dalam dunia pendidikan dalam sulitnya mendapatkan dataset yang sesuai ekspetasi hingga saat saya memperolehnya, dataset tersebut masih minim sehingga apa yang telah saya ekspetasikan kurang memenuhi harapan saya,” tutur lulusan Teknik Informatika tersebut
Meski begitu, Edo tidak berpuas diri. Ia berencana untuk terus mengembangkan sistem ini agar hasilnya bisa lebih signifikan dan sesuai dengan kebutuhan di lapangan, khususnya di dunia pendidikan.
“Hingga saat ini masih dalam proses perencanaan pengembangan selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang signifikan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan di lapangan,” tutupnya (Arvina)