Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Aksi terorisme kembali terjadi, kali ini berada di Negara Selandia Baru, tepatnya di Masjid Christchruch Jumat 15 Maret 2019. Teroris penembakan di dua masjid ini secara membabi buta menewaskan 49 jamaah yang akan melakukan Sholat Jumat pada waktu setempat.
Menanggapi hal tersebut, M. Ganda Abdi Wibowo, ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKM-KI) Untag Surabaya periode 2017 itu, mengatakan bahwa aksi yang dilakukan sekelompok oknum tersebut merupakan aksi keji yang sangat menyimpang dari ajaran semua agama, dan itu sangat dilarang.
‘’Kami seluruh warga Indonesia mengucapkan turut berduka sedalam – dalamnya atas kejadian aksi terror yang terjadi di Selandia Baru. Aksi tersebut adalah aksi yang sangat bertentangan dengan norma - norma agama, maupun peraturan – peraturan khususnya dalam Islam. Maka dari itu, kami warga negara Indonesia sangat mengecam tindakan tersebut, bahkan seluruh dunia pun sepakat untuk mengecam tindakan itu,’’ paparnya kepada warta17agustus, (21/03/19).
Mahasiswa yang pernah mendapatkan amanah di Dewan Pertimbangan Umat itu juga menjelaskan, asumsi banyak beredar bahwa para imigran yang datang ke Negara Selandia Baru akan menekan penduduk asli dengan mayoritas berkulit putih, itu tidak benar.
‘’Sebenarnya tanggapan – tanggapan yang menyatakan para imigran umat muslim di Negara Selandia Baru akan menekan dan menganggu penduduk asli, itu adalah tidak benar. Karena dalam ajaran Islam sendiri, Islam adalah agama yang Rohmat yaitu agama yang menebar kebaikan bukan menebar ketakutan atau ancaman ,’’ terangnya.
Makna mengecam yang dilakukan seluruh umat muslim di seluruh negara bukan mengarah pada kedendam, lanjut Presiden BEM Fakultas Psikologi tersebut, tetapi lebih pada ketidaksukaan pada tindakan yang dilakukan.
‘’Dalam Islam sendiri Allah S.W.T sudah jelas memperingatkan kepada seluruh umat, terkandung dalam surat Al – Maidah ayat 3, bahwa seluruh umat manusia di dunia ini harus berbuat adil dan baik kepada seluruh insan, karena berbuat adil dan baik itu lebih dekat dengn ketaqwaan. Meskipun kita berada di salah satu golongan tetapi kita tidak boleh membenci bahkan menganiaya golongan lain yang tidak sepaham dengan kita, karena itu Allah sangat membencinya,’’ papar Ganda.
Mahasiswa angkatan 2015 itu, berharap kepada oknum – oknum yang melakukan terror atas nama agama, segera sadar dan segera meluruskan kembali jalannya, karena itu bukanlah ajaran yang benar. Semua agama itu mengajarkan kebaikan, bukan kebencian.
‘’Sadar dan kembalilah kejalan yang benar. Terutama bagi anak – anak mudanya, karena pengajaran radikalisme itu merupakan pengkaderan yang masif dilakukan secara terus menerus kepada anggotanya. Apalagi pada remaja yang mudah terdoktrin seperti itu, karena meraka masih dalam tahap pencarian jati dirinya,’’ tutupnya.
Repoter : MKM
Editor : LA_unda
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme