TikTok Shop Ditutup, Alihkan TikTok Sebagai Media Promosi

  • 10 Oktober 2023
  • 444

Keputusan pemerintah menutup TikTok Shop pada 4 Oktober 2023 lalu memicu berbagi macam reaksi, mulai dari reaksi positif hingga negatif bagi pedagang dan konsumen, termasuk Dosen Ilmu Komunikasi Untag Surabaya dengan fokus bidang Integrated Marketing Communication (IMC).

 

Bagus Cahyo Shah Adhi Pradana, S.Sos., M.Med.Kom, Dana sapaan akrabnya, menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa para pedagang yang memulai karirnya melalui TikTok Shop memiliki opsi untuk beralih ke plaform e-commerce lain yang juga menyediakan fitur siaran lansgung seperti yang ada pada TikTok.

 

“Jadi sebenernya yang diminta dan dibutuhkan oleh para pedagang adalah adanya fitur siaran langsung untuk berpromosi dan juga fasilitas keranjang belanja. Jika platform e-commerce sudah ada fitur siaran langsung, mereka dapat dengan mudah beralih ke sana, meskipun memang platform ini awalnya ditujukan untuk berjualan,” tukasnya (4/10).

 

Keputusan Pemerintah untuk menutup Tiktok Shop berdasarkan riset menunjukkan penurunan penjualan produk UMKM Indonesia karena adanya persaingan dari produk impor yang dijual melalui TikTok Shop.

 

“Kalau untuk penjual di TikTok Shop, kan setelah ditutup nanti tinggal kita lihat gimana mereka akan berjualan selagi TikTok Shop ditutup. Tapi pendapat atau prediksi saya mereka akan beralih ke e-commerce lain terutama yang punya fitur live ya,” terangnya.

 

Dosen pengampu mata kuliah IMC tersebut menjelaskan bahwa dalam konteks mata kuliah IMC, peran TikTok dalam bisnis adalah bagaimana para pedagang dapat memanfaatkan media sosial TikTok sebagai alat promosi, bukan lagi sebagai platform penjualan.

 

“TikTok dapat dimanfaatkan sebagai media promosi, sementara bagi konsumen yang ingin berbelanja, mereka dapat  diarahkan ke platform e-commerce. UMKM lokal dapat bersaing dan mengimbangi melalui berbagai strategi promosi yang mereka pilih,” lanjutnya

 

Dana mengungkapkan bahwa kebiasaan berbelanja online ini mulai terbentuk sejak pandemi. Bahkan setelah pandemi berakhir, kebiasaan tersebut tetap berlanjut, yang mengakibatkan beberapa toko offline sepi pembeli dan kalah bersaing dengan pedagang online.

 

Salah satu alasan penutupan TikTok Shop adalah adanya keluhan dari pedagang UMKM lokal yang masih mengandalkan penjualan offline karena keterbatasan pemahaman teknologi akibat faktor usia. Hal ini dapat mengakibatkan kesulitan bersaing dengan bisnis-bisnis baru yang terus bermunculan.

 

“Saran bagi pemerintah adalah melakukan sosialisasi kepada pedagang UMKM, terutama mereka yang sudah tidak muda dan belum melek teknologi. Sosialisasi ini sebaiknya mencakup bimbingan agar mereka lebih memahami teknologi, minimal dalam penggunaan smartphone. Karena pada saat ini, smartphone dapat sangat membantu dalam bisnis, dan hampir semua orang sudah memiliki akses perangkat ini,” tutupnya (Ratna)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id