Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tim ‘Aircov’ Untag Surabaya berhasil menyabet juara III 3D Mading Kewirausahaan dalam ajang Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) 2022 dari 157 peserta perguruan tinggi Sabang hingga Merauke.
Tim yang beranggotakan 5 mahasiswa yaitu Silvi Aristyanisa Ramadhani, Zenoni Redita Alifiana Putri, Natanael Ivan, Juan Pradana Surya dan Andika Syaiful Arifin menjual produk teknologi Aircov.
Menjadi produk teknologi terapan berbasis kesehatan, Aircov dapat membantu mematikan penyebaran bakteri dan virus ditempat tanpa memasukan udara kotor. Penjualan produk Aircov memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung KMI Expo 2022.
Natael Ivan, pencetus ide pembuatan produk menjelaskan latar belakang penjualan produk teknologi terapan dari melindungi hingga menjaga efektivitas dari Anion yang dikeluarkan rancangan produk.
“Cara kerja Aircov yaitu Udara mendorong Anion agar dapat menyebar lebih cepat. Ketika Anion akan membungkus semua virus dan bakteri yang memiliki membran sel karena muatan negatif yang besar akan merusak dinding sel ketika dirusak maka virus dan bakteri tidak dapat menularkan atau menginfeksi makhluk hidup, setelah membran sel hancur Anion akan menghancurkan RNA dan DNA virus hingga tidak dapat berfungsi,” jelas mahasiswa Ilmu Komunikasi tersebut (25/11).
Lebih lanjut, Ivan menambahkan alasan pemberian nama produk “AirCov”. Nama tersebut digunakan lantaran Aircov dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19 melalui udara.
Prestasi juara yang diraih Untag Surabaya pada KMI 2022 diakui Silvi bukan tanpa hambatan. “Pembuatan mading hanya dilakukan seharian saja, bersama Redita membuat konsep mading dan juga ada kemajuan jadwal pengumpulan karya,” jelas mahasiswi Teknik Arsitektur.
Kendati demikian, hal itu tidak menyurutkan antusias Silvi dan Redita dalam membuat mading 3D. Keunggulan dari produk AirCov yang telah menghantarkan mereka meraih kemenangan.
“Saat pembuatan mading 3D kami ingin mendeskripsikan keunggulan produk Aircov yang mampu menarik perhatian pengunjung dan juga memahami produk, pembuatan mading dengan teknik nirmana dikarenakan metode bersifat kontektual yang dimana pengunjung tidak hanya mengetahui produk tetapi juga mengetahui penjelasan mengenai AirCov, bagaimana cara pemakaiannya, serta keunggulan produk,” ujar mahasiswi yang menyukai seni itu.
Mahasiswi Arsitektur itu turut berpesan kepada mahasiswa Untag Surabaya untuk optimis pada apapun yang sedang diusahakan.
“Setiap Orang pasti punya jalan kerennya masing-masing. Entah itu lewat bisnis, entah itu lewat organisasi, atau yang lainnya. Jadi ikuti saja naluri berdasarkan apa yang kalian cari,” tutup Silvi. (Nabila)