Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Drs.Ec.Hari Purnomo,MM beserta tim iBM dari fakultas Ekonomi UNTAG Surabaya memberikan pelatihan Manajemen Wirausaha Ternak Sapi dan Kambing di desa Pangpajung Kabupaten Bangkalan. Pelatihan dalam rangka untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan kelompok peternak sapi dan kambing.
Drs.Ec.Hari Purnomo,MM mengatakan pelatihan manajemen wirausaha ternak sapi dan kambing di desa Pangpajung, kabupaten Bangkalan disampaikan dalam rangka pelatihan iBM, IBM berlangsung dari bulan Mei-September 2017. Kelompok peternak sapi dan kambing di desa Pangpajung, Kabupaten Bangkalan umumnya masih mengelola usaha ternak dengan apa ada, belum menggunakan manajemen operasional yang baik. Manajemen operasional dibutuhkan untuk mengetahui kegiatan suatu badan usaha atau lembaga, kegitan tersebut biasanya merubah bentuk (input) menjadi (output) yang lebih berguna daripada bentuk aslinya dengan masukkan berupa bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, manajer, prasarana dan sarana, modal, energy dan informasi ekstern. Sedangkan keluarannya berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.Masalah operasional akan muncul saat sebelum proses berjalan dan pada waktu proses berjalan.
Dosen fakultas Ekonomi UNTAG Surabaya tersebut juga menjelaskan dalam manajemen operasional juga dibutuhkan peramalan dan perencanaan untuk memperkirakan operasional usaha dimasa yang akan datang. Peramalan memerlukan data internal perusahaan, keyakinan, tingkat akurasi, biaya dan informasi eksternal.Perencanaan merupakan proses yang menyangkut upaya untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
“ Perencanaan dapat di mulai dari: kapasitas produksi, rencana penjualan, rencana produksi dan rencana kebutuhan bahan dan lain-lain. Untuk mengetahui produktivitas atau perbandingan antara output (barang dan jasa) dengan satu atau lebih input ( tenaga kerja, modal dan lain-lain), adapun faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas antaralain: tenaga kerja, modal, manajemen, teknologi atau peralatan dan metode kerja. Dibutuhkan juga efisiensi, upaya optimalisasi sumber daya secermat mungkin dan bagaimana usaha dilakukan dengan target error sekecil mungkin dan quality control atau pengendalian kualitas sebagai jembatan penghubung antara produsen dan konsumen, faktor-faktor yang menentukan kualitas diantaranya: persaingan di pasar, tujuan organisasi dan umpan balik pelanggan,”jelas Drs.Ec.Hari Purnomo,MM.
Langkah terakhir dalam manajemen operasional yaitu maintenance atau perawatan dan pemeliharaan lebih banyak di tekankan pada usaha memperpanjang usia peralatan, mencegah kerusakan dan menjaga agar peralatan itu bekerja dengan baik dan handal. Pemeliharaan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: pemeliharaan untuk mencegah kerusakan(preventive) dan pemeliharaan berupa perbaikkan kerusakan (corrective).