Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Tim Poomsae Beregu Putri Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Taekwondo Untag Surabaya berhasil meraih juara pertama di Kelas Poomsae pada Kejuaraan Taekwondo Komodo Open Tournament I 2024. Kejuaraan ini diadakan di GOR Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tim ini terdiri dari dua mahasiswa berbakat, yaitu Veronica Erva Yorinda dari Program Studi (Prodi) Akuntansi dan Putri Angelina Putri Diana Kalumban dari Prodi Manajemen. Keduanya berhasil menampilkan keindahan seni teknik dalam taekwondo melalui gerakan-gerakan kombinasi yang memukau.
Veronica, sapaan akrabnya menyatakan bahwa dia dan timnya bertekad untuk terus meraih prestasi lebih banyak lagi dan membawa nama baik kampus serta UKM Taekwondo Untag Surabaya ke tingkat yang lebih tinggi.
“Motivasi utama kami mengikuti lomba ini adalah untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama kampus serta UKM Taekwondo Untag Surabaya. Kejuaraan yang berlangsung pada 28-30 Juni 2024 ini adalah turnamen taekwondo terbuka pertama yang diselenggarakan di NTT, dan kebanyakan peserta adalah atlet-atlet dari daerah tersebut. Ini menjadi pengalaman baru bagi kami,” ujar mahasiswi asal Surabaya tersebut (1/8/24)
Untuk mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan ini, mereka melakukan latihan dengan totalitas tinggi. Dari jadwal latihan rutin yang awalnya hanya dua kali seminggu, mereka menambah frekuensi menjadi enam kali per minggu.
“Kami meningkatkan jadwal latihan dari dua kali menjadi enam kali pertemuan per minggu, termasuk latihan pada hari Minggu pagi dan sore. Tujuannya adalah untuk memantapkan persiapan kami, karena kami menargetkan juara umum,” jelas Veronica
Veronica juga berbagi strategi mereka untuk meraih kemenangan. “Kunci keberhasilan adalah latihan yang sungguh-sungguh dan keyakinan bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Penting untuk selalu berpikir positif dan percaya diri bahwa kita bisa mengalahkan lawan. Di arena, selain keterampilan, mental juga sangat dibutuhkan,” tukasnya
Meski tidak menghadapi tantangan besar selama kompetisi, Veronica mengakui bahwa proses persiapan merupakan tantangan tersendiri. Sebagai mahasiswa kelas sore, ia harus pandai membagi waktu antara pekerjaan, kuliah, dan latihan.
“Membagi waktu tentu tidak mudah. Saya harus meluangkan waktu lebih banyak untuk latihan, dan tentu saja, banyak pengorbanan yang harus dilakukan,” tutupnya.
Reporter