Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Bertempat di Plasa Proklamasi Graha Wiyata, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya selengarakan Bazaar Kewirausahaan bertajuk Optimalisasi dan Maksimalisasi Ide Bisnis dan Praktik Bisnis Berbasis Unggul yang diikuti oleh mahasiswa FEB sekitar 40 tim dari 3 program studi manajemen, ekonomi pembangunan dan akuntasi, Kamis (8/12).
Kegiatan Bazaar Kewirausahaan FEB Untag Surabaya merupakan kegiatan rutin yang wajib dilaksanakan setiap tahun oleh mahasiswa karena menjadi salah satu persyaratan untuk mengikuti skripsi.
Salah satu peserta Bazaar Kewirausahaan, Errika Gresila Damayanti bersama dengan 4 anggota timnya membuka stand dagangan dengan ide usaha chicken steak dan basreng. Errika, sapaan akrabnya menambahkan harapannya dengan mengikuti mata kuliah aplikasi kewirausahaan nantinya dapat menjadi pertimbangan ide usaha dikemudian hari.
“Mengikuti bazaar ini adalah salah satu tugas pengganti ujian akhir semester untuk mata kuliah aplikasi kewirausahaan. Dengan diadakannya bazaar ini, semoga UMKM makin berkembang lagi setelah pandemi,” harap mahasiswa manajemen semester 7 itu.
Dosen pembimbing kelompok Errika, Dra. Yuliar Kartika, MM. menjelaskan bahwa kegiatan bazaar ini merupakan upaya untuk melakukan brainstorming ide produk dan usaha pada mahasiswa FEB Untag Surabaya.
“Sebagai mahasiswa ekonomi, kita (dosen FEB) menyarankan mahasiswa untuk berbisnis dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Adapula juri dari luar yang menilai dan memilih stan terbaik hingga produk terbaik. Selain itu, setiap dosen yang menjadi pembimbing mahasiswa hari ini merupakan dosen yang memiliki bisnis UMKM dan pengalaman terjun secara langsung sehingga tidak diragukan kualitas dari masing-masing dosen,” tuturnya.
Yuliar yang juga merangkap menjadi pembina UMKM Kelurahan Dukuh Sutorejo tersebut menambahkan bahwa setelah mengikuti kegiatan bazaar, para mahasiswa nantinya akan mempresentasikan hasil dagangan pada minggu selanjutnya untuk dinilai.
“Harapan saya kepada mahasiswa FEB, dengan diadakannya bazaar kewirausahaan ini mereka memiliki alternatif saat tidak mendapatkan pekerjaan meskipun ketika nantinya sudah dapat pekerjaan, mereka bisa menjalankan keduanya, baik bekerja dan mengembangkan UMKM miliknya sendiri,” tutupnya. (Ratna)