Tingkatkan Kemandirian Siswa, SMPTAG Surabaya Adakan Perkemahan Jumat Sabtu

  • 03 Maret 2020
  • YRS
  • 1569

SMP 17 Agustus 1945 (Smptag) Surabaya mengadakan Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) di halaman sekolah, (28-29/02/20) yang diikuti oleh siswa kelas 8. Kegiatan tahunan tersebut bertujuan agar siswa dapat belajar mandiri serta memaknai arti kebersamaan.

 

Kepramukaan merupakan proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga yang dikemas dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, dan praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan. Tujuan akhirnya yaitu pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti yang baik.

 

Dra. Wiwik Wahyuningtias, M.M., kepala sekolah SMPTAG Surabaya mengatakan bahwa, kegiatan pramuka dilaksanakan untuk membentuk karakter serta meningkatkan kemandirian siswa.

 

‘’Dari kagiatan kepramukaan ini kami dapat melihat bagaimana siswa-siswi membentuk karakter serta bergotongroyong antar satu dengan lainnya. Mereka akan belajar untuk lebih mandiri, karena selama 2 hari mereka harus melakukan segala aktivitas tanpa orang tua, seperti membangun tenda, melakukan penjelajahan, memasak dan lain sebagainya,’’ papar Wiwik.

 

Selain itu Wiwik juga menambahkan bahwa penentuan waktu Jumat dan Sabtu untuk kegiatan tersebut dipilih karena hari Minggu dapat dimanfaatkan untuk beristirahat. ‘’Kami pilih Jumat dan Sabtu, karena jika perkemahan Sabtu dan Minggu (Persami), waktu istirahat siswa akan terbatas. Hal ini untuk mengantisipasi supaya tidak ada yang kelelahan dan tidak masuk sekolah, karena hari Senin siswa harus mengikuti kegiatan belajar seperti biasa, ‘’imbuh Wiwik.

 

Di sisi lain, akhir-akhir ini masyarakat telah dihebohkan dengan pemberitaan terkait kegiatan pramuka yang menelan banyak korban jiwa. Siswa-siswi salah satu sekolah di Jawa Tengah dinyatakan hanyut ketika melakukan susur sungai. Hal tersebut meninggalkan luka yang mendalam, baik bagi keluarga, sekolah, bahkan masyarakat di seluruh Indonesia.

 

Terakit hal itu, Wiwik mengatakan turut berdukacita atas kejadian yang menimpa siswa-siswi di Jawa Tengah tersebut. Namun Ia menekankan bahwa kegiatan pramuka harus tetap dilaksanakan.

 

‘’Kami turut berdukacita atas kejadian tersebut. Namun meski demikian kami tidak serta merta meniadakan kegiatan kepramukaan, karena di balik kegiatan itu ada banyak sekali manfaat yang didapatkan oleh siswa. Semoga dapat dibenahi sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali,’’ tutup Wiwik.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Y. RAKA S.

Reporter