Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Hari Raya Idul Fitri 2023 telah berlalu pada 22-23 April 2023 kemarin menjadi perayaan yang paling dinanti-nanti oleh seluruh umat muslim di belahan dunia. Kurang lengkap rasanya jika belum menyantap berbagai hidangan khas Lebaran.
Sayangnya, sebagian hidangan masakan Lebaran mengandung tinggi lemak dan kolestrol yang berbahaya berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.
Menurut Koordinator Poli Umum Poliklinik Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya, dr. Oentjoro Soebjakto, M.M mengatakan bahwa sumber kolestrol berasal dari lemak sehingga harus dihindari.
“Makanan berlemak ini termasuk bersantan, daging merah, seafood, dan minyak. Bukan tidak boleh sama sekali, tapi harus berhati-hati dalam menyantapnya. Selain itu jaga minuman manis. Jumlah maksimum gula untuk orang dewasa adalah sekitar 60 gram. Jika diubah, kita bisa minum paling banyak dua kali. Makanan manis atau minuman manis yang banyak mengandung gula. Misalnya, makan atau minum yang hanya mengandung dua sendok gula,” tambahnya.
Meskipun makanan manis ini tidak terkait langsung dengan peningkatan kolesterol, namun memiliki efek menaikkan gula darah. Jika gula darah naik, maka akan menyebabkan hiperkolesterolemia.
“Selain makanan dan minuman, gaya hidup sehat juga harus diperhatikan. Misalnya, jam tidur dan olahraga. Hal ini dilakukan untuk menjaga stamina fisik dan kesehatan penderita kolestrol,” jelasnya.
Di Indonesia, Hari Raya Idul Fitri identik dengan makanan bersantan. Sedangkan santan merupakan sumber utama kolesterol. dr. Oentjoro menuturkan ada beberapa opsi yang bisa dilakukan.
“Kita dapat mengganti sebagian atau seluruh santan dengan susu kedelai atau pengganti dengan santan tinggi serat atau susu skim rendah lemak. Sekarang banyak juga bahan alternatif santan yang dijual di pasaran,” ucapnya.
Selain pengganti santan, daging putih seperti ayam juga direkomendasikan sebagai pilihan menu hari raya. Item menu lainnya termasuk ikan air tawar dan ikan laut dalam.
“Meski ikan banyak mengandung lemak, minyak ikan kaya akan omega 3 yang sangat bermanfaat baik tubuh. Makanan sumber berserat juga dianjurkan. Misalnya, makan buah-buahan dan maknan kaya serat lainnya,” kata dr. Oentjoro.
Serat dapat membantu tubuh mengikat kolesterol di saluran pencernaan.
“Jadi jika kita makan makanan tinggi kolesterol bersamaan dengan makanan kaya serat, kolesterol yang kita makan tidak terserap sepenuhnya. Oleh karena itu membantu untuk menghilangkan kolesterol melalui feses,” tambah dr. Oentjoro.
Jika buah dan sayur tidak dikonsumsi, penggunaan suplemen serat juga diperbolehkan. Namun selama sumber serat masih bisa dipenuhi dengan baik, suplemen tidak diperlukan. (Nabila)