Tradisi Balimau Minangkabau, Sucikan Jiwa dengan Perasan Jeruk Limau

  • 07 Maret 2025
  • 75

Balimau adalah tradisi turun-temurun masyarakat Minangkabau dalam menyambut Ramadan. Kata “balimau” berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti mandi dengan air yang dicampur jeruk nipis atau limau, melambangkan penyucian diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci.


Tradisi ini biasanya dilakukan sehari sebelum Ramadan di tempat-tempat pemandian alami seperti sungai, danau, atau air terjun. Beberapa lokasi populer di Sumatera Barat antara lain Lubuk Minturun, Lubuk Paraku, Batang Kuranji, dan Air Terjun Murai Barangin Tujuah Tingkek di Sungai Lansek.


Dilansir dari Tempo.co, selain di tempat umum, banyak juga yang melakukannya di rumah dengan air yang telah dicampur ramuan tradisional. Ramuan balimau biasanya terdiri dari air perasan jeruk nipis, bunga seperti mawar dan melati, serta daun pandan. Jeruk nipis dipercaya mampu membersihkan tubuh, sementara bunga dan pandan memberikan aroma harum yang menenangkan.


Lebih dari sekadar mandi, balimau juga menjadi simbol pembersihan jiwa dari dosa sebelum Ramadan. Momen ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi, di mana keluarga dan kerabat berkumpul, saling bermaaf-maafan, dan mempererat hubungan sosial.


Seiring perkembangan zaman, tradisi balimau menghadapi tantangan. Beberapa ulama dan tokoh adat mengingatkan agar pelaksanaannya tetap selaras dengan nilai agama dan budaya. Misalnya, mandi bersama di tempat umum tanpa pemisahan gender menimbulkan kekhawatiran etika dan moral. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa esensi spiritual dari balimau mulai tergerus oleh aspek hiburan semata.


Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk melaksanakan balimau dengan lebih bijak, seperti mandi di rumah bersama keluarga inti atau memastikan adanya pemisahan tempat bagi laki-laki dan perempuan jika dilakukan di tempat umum.


Tradisi mandi sebelum Ramadan tidak hanya ada di Minangkabau. Di Riau, misalnya, terdapat tradisi serupa yang dikenal sebagai “balimau kasai” dengan tujuan yang sama yaitu penyucian diri sebelum memasuki bulan penuh berkah.


Balimau bukan sekadar ritual mandi, tetapi sebuah refleksi spiritual dan sosial. Dengan menjaga esensi dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, tradisi ini dapat terus menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Minangkabau dan sekitarnya. (Boby)


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id