Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Sebanyak tujuh mahasiswa UNTAG Surabaya terpilih menjadi Mahasiswa Mandiri Jawa Pos Edisi-2 tahun 2016. Proses seleksinya sendiri dilaksanakan pada awal bulan Maret 2016 di Gedung Graha Pena lantai 4,Surabaya.
Intan Jauharul Makhnun salah satu mahasiswa UNTAG Surabaya yang terpilih menjadi Mahasiswa Mandiri Jawa Pos Edisi-2 mengatakan, program tersebut bertujuan menjadikan mahasiswa mandiri secara finansial. “Untuk persyaratannya kemarin kita diharuskan menulis esai dengan tema Aku Harus Mandiri. Setelah melewati seleksi dan terpilih 311 mahasiswa se-Surabaya,” jelasnya.
Bagi mahasiswa terpilih akan mengikuti serangkaian pelatihan-pelatihan dari pihak Jawa Pos. Pelatihan pertama yang telah dilaksanakan adalah pengenalan mengenai Mahasiswa Mandiri Jawa Pos, testimonial alumni sebelumnya, dan penjelasan mengenai pembagian kelas-kelas. Pelatihan ini terselenggara pada tanggal 12 Maret 2016 dan 19 Maret 2016 kemarin.
“Semoga program ini bisa saya manfaatkan sebaik-baiknya sebagai pengalaman dan benefit yang lebih dari sekadar uang. Misalnya, bisa punya banyak teman dari berbagai kampus dan bisa belajar langsung dengan karyawan Jawa Pos,” tambah Intan.
Sementara itu, Shandy Kembara Patria Dewata mengatakan, Mahasiswa Mandiri Jawa Pos terbagi menjadi tiga kelas. Kelas reguler ditujukan untuk mahasiswa yang ingin bekerja sebagai marketing eksekutif Jawa Pos. Kelas writerpreneur yang diperuntukan bagi mahasiswa yang ingin mandiri lewat tulisan dengan pelatih menulis langsung dari redaktur Jawa Pos dan juga mengundang penulis nasional dan kelas Event Organizer, kelas yang diperuntukan bagi para aktivis untuk belajar merencanakan dan melaksanakan Event bersama Jawa Pos.
“Saya rencananya akan mengambil kelas ketiga karena saya ingin belajar merencanakan dan melaksanakan Event,” ungkap mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi itu.
Adapun ketujuh mahasiswa UNTAG Surabaya yang terpilih menjadi Mahasiswa Mandiri Jawa Pos Edisi-2 antara lain, Shandy Kembara Patria Dewata, Chaider Abdulrahman,Hasan Alif Fathurokman, M.Roisul Basyar, Mufidha Zahrotur Rohmah, Muhammad Sholeh dan Intan Jauharul Makhnun.