Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Setiap tulisan yang di buat oleh seseorang mencerminkan kepribadian orang tersebut. Teknik tersebut di namakan Grafologi. Untuk dapat membacanya tentu butuh pembelajaran terlebih dahulu sehingga bisa mengerti bagaimana cara membacanya kata Dr. IGAA Noviekayati, M.Si., pemateri Seminar Grafologi BEM Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya dalam acara memperingati Dies Natalis Fakultas Psikologi UNTAG Surabaya.
Tulisan tangan atau grafologi adalah analisis pola tulisan tangan yang dapat mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter seseorang, grafologi masih merupakan ilmu semu karena validitasnya masih rendah yang muncul sejak tahun 1600an. " Pada kesempatan kali ini kita akan membahas dasar grafologi terlebih dahulu karena untuk mempelajari ilmu grafologi secara lengkap membutuhkan waktu dan jenjang yang cukup lama. Munculnya ilmu grafologi sendiri sudah lama sejak tahun 1600an dan grafologi sendiri sampai saat ini masih dikatakan ilmu semu karena validitasnya masih rendah. " ucap ketua bidang Pemantauan Dan Evaluasi Pelayanan Jasa Dan Praktek Psikologi (Himpunan Psikologi) Himpsi Wilayah Jawa Timur.
Seorang Grafolog disetiap menganalisa tulisan tangan membutuhkan tiga alat bantu untuk mengetahui ke validan tulisan tangan klien yaitu penggaris, kaca pembesar dan busur. " Dalam pemahaman grafologi, ada sejumlah bentuk tulisan tangan yang bersifat tetap sehingga karakteristik dasar seseorang dapat dianalisis secara akurat. Saat menganalisisnya, akan dicari tanda-tanda yang spesifik menunjukkan ciri-ciri kepribadian. Kemudian dengan sangat hati-hati, tanda-tanda tersebut dievaluasi, sebelum akhirnya dibuat kesimpulan akhir. " lanjut Dr. Novie
Dasar – dasar grafologi yaitu : 1. pelajaran pertama dalam tulisan tangan ada tiga jenis ; margin, tiga daerah, kemiringan, 2. Traitan tetap dan berubah ; bentuk huruf, kemiringan tulisan, ukuran huruf, margin, connection, coretan akhir, garis dasar tulisan, tekanan tulisan dan coretan awal.
Margin dalam tulisan menggambarkan bagaimana pikiran alam bawah sadar mengorganisasi diri dan kehidupan seseorang. Bentuk margin terbagi mejadi 6 yaitu ; Keseluruhan margin sempit, Keseluruhan margin lebar, margin bawah, margin atas, margin kanan dan margin kiri. " Untuk bisa menganalisis, hal yang pertama dilakukan adalah menulis di selebar kertas kosong tanpa garis, menulislah kurang lebih 13 baris dan perhatikan bagaimana di kertas tersebut margin bisa berkata banyak mengenai kepribadian seseorang. " jelas Dosen Psikologi UNTAG Surabaya.
Wilayah tulisan tangan dapat dibagi menjadi 3 zona yaitu : Zona Atas berisi huruf-huruf b, d, h, k, I, t. selain itu, zona atas juga dilihat dalam tulisan yang menggunakan huruf kapital (besar). Zona ini berhubungan kuat dengan tingkat perkembangan intelektual dan spiritual, zona ini mengindikasikan daya kualitas kerja keras, kemauan yang kuat, keuletan, dan idealitas yang dimiliki oleh individu, imajinasi, dan visi serta keinginan untuk mencapai kesempurnaan. Zona Tengah berisi huruf-huruf a, c, e, i, m, n, o, r, s, u, v, w,x dan z. Zona ini berkaitan dengan realitas, aktivitas, rutinitas, dan ego, Zona ini berkaitan dengan kesadaran diri terhadap hubungan antar manusia, materialism, pusat pada diri, dan relasi sosial. Sedangkan zona bawah berisi huruf-huruf g, j, p, q dan y. Zona bawah meliputi
kemampuan analitis dan seksual. Zona ini mencerminkan dorongan materialistis, pembuktian, anallisis diri, intuisi, bawah sadar, dan pikiran-pikiran ada dibawah permukaan.
Kemiringan ada 4 tahap ; ke kiri ; artinya manarik diri, egois, takut menghadapi masa depan, menganalisal lingkungan baru terlebih dahulu, kekanan artinya berorientasi pada masa depan dan orang lain, emosinal, vertical ; mampu berfikir logis [tidak hanya mengikuti emosi atau kata hati], menginginkan situasi yang terkontrol dan mampu mengandalikan emosi, bervariasi ; artinya tidak stabil dalam menunjukan emosinya.
" Mempelajari grafologi memerlukan ketekunan, ketelitian, latihan terus-menerus, serta bekal ilmu grafologi yang selalu dipertajam " pesannya pada peserta seminar.
Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme