Portal Berita Online YPTA 1945 Surabaya
Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya sedang melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil 2014/2015, ujian tersebut dilaksanakan tanggal 19-30 Januari 2015. UAS akan menjadi hal yang paling menegangkan terlebih bagi para mahasiswa baru. Selain karena pada dasarnya ujian sudah merupakan hal yang menakutkan bagi para siswa, sebagai mahasiswa baru UAS akan menjadi pengalaman pertama.
UAS menentukan nilai untuk mengetahui lulus tidaknya mahasiswa terhadap suatu mata kuliah. Bagi yang lulus, pasti tidak akan memperpanjang semester. Sebaliknya, bagi yang tidak lulus mata kuliah tertentu akan mengulang di semester selanjutnya. Mengulang mata kuliah pada semester selanjutnya sama halnya menunda kemerdekaan diri dari kampus. Selain itu juga akan menambah biaya. Oleh karena itu UAS harus dihadapi dengan sungguh-sungguh.
Semua mahasiswa tentunya ingin lulus UAS dan mendapatkan nilai sesuai yang diinginkan. Berikut ini adalah beberapa tips agar sukses menghadapi UAS.
Pertama, jangan lupa melengkapi syarat-syarat administratif yang telah ditentukan oleh kampus, seperti membawa kartu ujian. Hal ini terlihat sepele, tetapi bisa menjadi masalah jika mahasiswa lupa membawa kartu ujian karena sebelum ujian berlangsung akan ada pengecekan kelengkapan administratif. Bagi yang tidak membawa kartu ujian akan ada sanksi dari pihak kampus. Hal seperti ini pasti akan mengganggu konsentrasi mahasiswa saat mengerjakan soal-soal ujian.
Kedua, jangan lupa membawa alat-alat tulis yang dibutuhkan saat ujian. Terkadang mahasiswa sering meremehkan hal-hal yang kecil seperti perlengkapan alat tulis. Karena tidak dipersiapkan dengan baik akhirnya perlengkapan alat tulis yang dibutuhkan ketinggalan di kos atau di rumah. Keadaan seperti ini tentunya bisa mengganggu kelancaran ujian dan bisa menghilangkan ingatan materi kuliah yang sudah dipelajari sebelumnya.
Ketiga, membaca kisi-kisi materi yang akan diujikan. Mahasiswa tidak harus menghapal semua materi perkuliahan selama 14 kali pertemuan, karena itu akan membuat otak terbebani dengan materi yang terlalu banyak. Pada umumnya, dosen akan memberi kisi-kisi atau catatan tersendiri yang berhubungan dengan materi ujian, mahasiswa harus mencatat atau benar-benar mendengarkan apa yang dosen katakan karena kisi-kisi tersebutlah yang harus mahasiswa pelajari saat menjelang ujian daripada materi kuliah selama pertemuan.
Keempat, Jika mahasiswa mau memperhatikan dengan seksama dan teliti di kelas, dosen pasti pernah menyebutkan kalimat atau kata-kata yang berhubungan dengan ujian akhir yang hadapi. Mahasiswa harus benar-benar mengingatnya, karena pada saat ujian, jika ada hal yang berhubungan dengan kalimat itu, mahasiswa bisa langsung menyambungkannya dengan materi yang pernah pelajari di kelas tersebut.
Kelima, sebelum dikumpulkan teliti kembali lembar jawaban. Hal seperti ini perlu dilakukan untuk mengetahui mungkin ada pertanyaan yang belum diisi dan untuk menambahkan jawaban yang sekiranya kurang tepat. Selain mengecek lembar jawaban, cek pula identitas mahasiswa karena akan sia-sia ujian tersebut jika mahasiswa lupa mencantumkan identitas dirinya.
Nilai UAS bukanlah satu-satunya penentu baik buruknya Indeks Prestasi (IP) mahasiswa tetapi UAS memiliki porsi nilai yang cukup besar, seperti yang dikatakan oleh Wakil Rektor I Dr. Andik Matulessy, M.Si, “ Nilai UAS itu menjadi salah satu indikator pemahaman mahasiswa pada mata kuliah tertentu. UAS itu penting untuk mengukur mampu atau tidaknya mahasiswa. Porsi UAS memang banyak yaitu 60% sisanya diambilkan dari nilai UTS, tugas-tugas, dan keaktifan mahasiswa dalam perkuliahan,”
Beliau berpesan, “Karena porsi UAS ini banyak maka mahasiswa harus fokus dan serius dalam mengerjakan ujian,”